Ayam petelur milik Didin di Dusun Cidangiang RT 1 RW 8, Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Foto: Tantan/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Puluhan ekor ayam petelur di Dusun Cidangiang RT 1 RW 8, Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mati mendadak dalam bulannya. Pasalnya, matinya puluhan ayam petelor tersebut diakibatkan oleh perubahan cuaca ekstrim.
“Saat ini cuaca berubah sangat drastis, cuaca ekstrim kali ini sangat dingin. Sehingga, puluhan ekor ayam petelur saya mati,” kata Didin, pemilik ayam petelur, kepada HR Online, Jum’at (21/07/2017).
Menurutnya, dalam sebulan terakhir ini ada 50 ekor ayam mati mendadak. Dirinya mengaku sudah memberikan vaksin jenis ND atau vaksin anti cuaca agar tubuh ayam dapat bertahan.
“Semua vaksin telah saya gunakan. Namun, kekebalan ayam tidak bisa menahan hawa dingin. Untuk pakan, saya juga menggunakan merk multiplied,” ungkapnya.
Ia menuturkan, akibat dari cuaca ekstrim tersebut, dari 2.000 ayam petelur hanya bisa menghasilkan telur 50 kilogram sampai dengan 60 kilogram perharinya. Padahal, perharinya jika normal bisa mencapai 100 kilogram.
“Jelas tahun ini kami para peternak mengalami kerugian. Tentunya kami pun tidak bisa berbuat banyak. Dari hasil jual telur hanya cukup untuk membeli pakan saja,” tukasnya. (Tantan/R6/HR-Online)