Tiga ketua parpol, yakni Gerindra, Demokrat dan PKS, menandatangani nota kesepahaman dalam membangun koalisi di Pilkada Ciamis 2018 mendatang. Foto: Eli Suherli/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Koalisi Ciamis Bersatu (KCB) yang terdiri dari tiga partai politik, yaitu Partai Gerindra, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menandatangani nota kesepahaman dalam membangun koalisi di Pilkada Ciamis 2018 mendatang.
Nota kesepahaman tersebut berisi enam poin, yaitu membangun koalisi yang solid dalam menghadapai Pilkada Ciamis 2018, melakukan kajian intensif dalam rangka mencari figure yang tepat untuk memimpin Ciamis, melakukan gerakan politik yang beretika dan mencerdaskan melalui kekuatan politik di DPRD dan struktur partai, bersatu bergerak bersama masyarakat untuk membangun Ciamis yang maju, mandiri, aman, sejahtera, demokrtais dan berkelanjutan, menyepakati kebersamaan ini dengan nama kolaisi ciamis bersatu (KCB). Dan terakhir, hal-hal yang belum diatur dalam kesepakatan ini akan diatur lebih lanjut melalui musyawarah untuk mufakat.
Ketua DPC Partai Demokrat Ciamis, Irma Bastaman Haris, mengatakan, KCB terbentuk setelah adanya kesamaan pemikiran dalam membangun Ciamis kedepan. Setelah itu, tambah dia, kemudian tiga parpol bersepakat untuk mencari calon pemimpin terbaik untuk diusung pada Pilkada Ciamis tahun 2018 mendatang.
“Meski koalisi ini belum resmi, karena masa pendaftaran calon bupati di KPUD masih 6 bulan berselang, namun kami bersepakat untuk mewujudkan koalisi permanen di Pilkada Ciamis,”ungkapnya usai penandatangan nota kesepakatan, di ruang Wakil Ketua DPRD Ciamis dari Fraksi PKS, Selasa (6/6/2018).
Sebagai bentuk keseriusan untuk membangun koalisi permanen, lanjut Irma, tiga parpol yang tergabung dalam KCB membuat nota kesepahaman yang ditandangani langsung oleh tiga ketua parpol. “Selain karena ada kesamaan pemikiran, koalisi ini pun terbangun dari dorongan aspirasi kader dan simpatisan partai masing-masing parpol yang menghendaki tiga parpol ini berkoalisi di Pilkada Ciamis,” ujarnya.
Namun demikian, lanjut Irma, untuk proses penjaringan bakal calon bupati/wakil bupati disepakati dilakukan di masing-masing parpol. Karena setiap parpol memiliki aturan dan mekanisme tersendiri dalam penjaringan calon bupati.
“Untuk Partai Demokrat, sudah membuka pendaftaran bakal calon bupati maupun wakil bupati dari mulai tanggal 6 Juni hingga 20 Juni 2017. Begitupun PKS dan Gerindra melakukan penjaringan bakal calon di internalnya,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD PKS Ciamis, Dede Herli, mengatakan, Koalisi Ciamis Bersatu merupakan sikap politik untuk mencari figur calon pemimpin Ciamis terbaik. Karena, menurutnya, untuk menentukan calon bupati atau wakil bupati terbaik tidaklah mudah. Karenanya, perlu ada komunikasi lintas parpol dalam membahas hal tersebut.
“Untuk saat ini PKS Ciamis sudah punya tiga calon dari internal partai, yaitu Didi Sukardi, Mamat Rahmat dan Ismail Ilyas. Namun, kami juga akan membuka pendaftaran untuk menjaring calon dari luar kader PKS. Insya Allah pendaftaran dibuka setelah lebaran nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Ciamis, Pipin Arif Apilin, menambahkan, koalisi yang dibangun KCB belum bersifat permanen dan masih terbuka untuk parpol lain bergabung. “Koalisi ini hanya bentuk keseriusan kami dalam menatap perhelatan Pilkada ciamis tahun 2018,” ujarnya.
Pipin menambahkan, meski Gerindra berada di KCB, namun masih bagian dari koalisi F 18. “Jadi, belum ada kesepakatan permanen. Kami masih terbuka melakukan komunikasi guna membahas kemungkinan koalisi dengan parpol manapun,” ungkapnya.
Pipin mengatakan, apabila mendengar aspirasi dari kader dan akar rumput Gerindra, mayoritas menginginkan Herdiat Sunarya diusung sebagai calon bupati. Hal itu dibuktikan dengan adanya pernyataan dukungan dari organisasi internal partai, yaitu Sahabat Prabowo, yang sudah memasang baliho dukungan kepada Herdiat. (es/R2/Koran-HR)