Foto: Ilustrasi net/Ist
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Jika daerah lain telah menerima kucuran Dana Desa (DD), maka di Kota Banjar ini para kepala desa (Kades), terutama yang sudah mampu menyerahkan APBDes, masih harus bersabar menantinya.
Gelontoran bantuan anggaran miliaran rupiah tahun 2017 yang tak kunjung cair membuat sejumlah desa tak bisa berbuat banyak. Pasalnya, program pembangunan yang telah dicanangkan belum bisa dijalankan memasuki pertengahan tahun ini.
Kepala Desa Rejasari, Nanang Sunarya, melalui, Sekdesnya, Indra, mengaku sangat menanti kabar pencairan anggaran dari pemerintah pusat. Sampai saat ini, yaitu sejak permohonan diajukan bulan April lalu, pihaknya baru mendapatkan pencairan untuk Alokasi Dana Desa (ADD), namun itu pun belum bisa melaksanakan pembangunan karena baru sebatas untuk operasional dan pembelian barang.
“Kita baru bisa mencairkan ADD saja, untuk DD belum. Padahal pengajuan dan persyaratan sudah diserahkan intansi terkait. Kita tidak tahu persis alasan pasti DD belum bisa cair,” ucap Indra, kepada Koran HR, Selasa (30/05/2017) lalu.
Namun, berdasarkan informasi yang diterimanya, keterlambatan itu terjadi karena adanya miskomunikasi antara pemerintah kota dengan pemerintah di atasnya (provinsi dan pusat-red) terkait pola penyalurannya.
Senada dikatakan Kepala Desa Langensari, Yanti, bahwa pihak desanya baru bisa mencairkan ADD, dan berharap DD juga bisa segera dicairkan, sebagaimana yang sudah ditentukan.
Bahkan, Yanti mengaku belum mendapat penjelasan lebih lanjut dari Pemkot Banjar, terkait belum turunnya Dana Desa. Pihaknya menduga, molornya pencairan anggaran tersebut akibat adanya regulasi baru mengenai pola pencairan DD.
“Kami di desa berharap persoalan seperti ini bisa cepat diatasi, agar pembangunan di desa dapat mulai dilaksanakan sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat,” tandas Yanti. (Nanks/Koran HR)