Objek wisata air terjun Curug Salosin di Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, yang kini tengah dikembangkan menjadi objek wisata alam. Foto: Istimewa
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Dinas Parawisata (Dispar) Kabupaten Ciamis akan mengembangkan potensi air terjun dan aliran sungai deras yang berada di kawasan kaki Gunung Sawal atau berada di tujuh kecamatan, yakni Sadananya, Sindangkasih, Cihaurbeuti, Panumbangan, Panjalu, Kawali dan Cipaku. Potensi ini akan dikembangkan menjadi wahana wisata curug dan sungai bening yang diintegrasi dalam satu konsep pembinaan pengelolaan.
Kepala Bidang Destinasi Dinas Parawisata, Kabupaten Ciamis, Budi Kurnia, mengatakan, banyak potensi alam di wilayah kaki gunung sawal yang bisa dikemas menjadi objek wisata potensial. Menurutnya, budaya mengkeramatkan kekayaan alam yang masih dipercayai oleh sebagian masyarakat yang berada di kaki gunung sawal, telah membantu menjaga keutuhan ekosistem yang hingga kini masih asri.
“Di sebagian masyarakat yang berada di kaki gunung sawal, masih berkembang budaya pantarangan yang melarang merusak alam. Budaya ini ternyata berhasil menjaga keutuhan alam di gunung sawal. Dan buktinya sekarang masih bisa kita temukan aliran sungai deras yang masih bersih, yakni di aliran sungai Cireong Sindangkasih, air terjun Curug Salosin di Desa Sukahurip Cihaurbeuti dan air terjun Curug Tujuh di Panjalu,” ujarnya, kepada Koran HR, Selasa (13/06/2017) lalu.
Potensi alam tersebut, lanjut Budi, sangat layak untuk dijual ke wisatawan, apalagi saat ini tengah digemari tempat wisata yang menjual panorama alam. Selain merevitalisasi sarana dan prasarananya, tambah dia, pihaknya pun sudah menyiapkan konsep promosi yang akan dijual ke wisatawan.
“Konsep promosi yang akan kami tawarkan, yakni wahana wisata curug dan sungai air bening. Tujuh tempat wisata alam yang berada di tujuh kecamatan tersebut akan dintegrasikan dalam satu tema promosi dan pembinaan pengelolaan. Dalam pengelolaan objek wisatanya pun bekerjasama dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat. Dan semua konsep wisata ini sudah kami usulkan ke Bappeda Ciamis,” terangnya.
Objek wisata air terjun Curug Salosin di Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, yang kini tengah dikembangkan menjadi objek wisata alam. Foto: Istimewa
Budi menjelaskan, dari tujuh tempat wisata potensial yang berada di kawasan kaki gunung sawal, terdapat satu tempat yang unik, yakni di objek wisata air terjun Curug Salosin di Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti. Menurutnya, dinamai Curug Salosin karena terdapat 12 air terjun di objek wisata tersebut.
“Uniknya, sumber mata air di 12 air terjun tersebut berasal dari celah-celah bebatuan besar. Kalau melihat ke sumber mata airnya, kita bisa melihat keunikan air yang keluar dari celah-celah batu seperti riawayat air zam-zam di Mekah. Dan fenomana alam seperti ini jarang ditemui di tempat lain. Di kaki gunung sawal pun hanya di Curug Salosin saja,” ujarnya.
Selain terdapat keunikan, lanjut Budi, Curug Salosin pun berada di kawasan Gunung Bengkok. Gunung ini memiliki sejarah kepurbakalaan dan menjadi inspirasi saat berdirinya Kabupaten Ciamis. “Konon di Gunung Bengkok dulunya terdapat kawah. Dan lokasi ini disebut daerah Sanghiyang Kendik. Makanya, Gunung Bengkok diabadikan pada logo Kabupaten Ciamis,” ujarnya.
Budi menambahkan, pihaknya belum mengetahui sejarah kawah dan nama Sanghiyang Kendik yang menjadi icon Gunung Babakan. “ Memang perlu digali sejarah terkait pernah adanya kawah di Gunung Babakan. Juga perlu menelurusi sejarah terkait Sanghiyang Kendik,” pungkasnya. (Bgj/Koran HR)