Rombongan pemburu monyet asal Baduy, saat berada di kawasan Hutan Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku. Foto: Eji Darsono/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Belasan orang baduy asal Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak, Banten dengan mudah menangkap puluhan monyet yang biasa merangsek ke kawasan pemukiman warga Dusun Sindangjaya, Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis.
Kepala Dusun Sindangjaya, Jajang, ketika ditemui Koran HR, Senin (12/06/2017) lalu, mengaku takjub dengan kemampuan rombongan orang baduy yang berhasil menangkap monyet layaknya menangkap anak kucing.
“Monyet yang bringas dan gesit itu terlihat ketakutan saat akan ditangkap. Monyet-monyet itu menurut ketika diarahkan untuk masuk perangkap yang dibawa orang baduy,” katanya.
Jajang mengungkapkan, dalam satu hari orang baduy yang sengaja didatangkan ke Ciakar berhasil menangkap sekitar 20 ekor monyet. Dari hasil tangkapan itu, dua ekor diantaranya disembelih untuk dipersembahkan kepada leluhur.
“Sebelum melakukan perburuan, rombongan orang baduy itu malam harinya melaksanakna ritual dan mengucapkan mantra-mantra. Mereka tidak hanya mahir berburu, tapi juga disertai kesaktian,” kata Uned, warga Sindangjaya.
Belasan orang baduy asal Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak, Banten. Foto: Edji Darsono/HR
Kaur Ekbang Desa Ciakar, Nono, juga mengaku kagum dengan kesaktian rombongan orang baduy tersebut. Pasalnya, kawanan monyet yang semestinya berlarian dan memanjat pohon untuk bersembunyi justru menjadi penurut.
Senada dengan itu, Kasi Pemerintahan Desa Ciakar, Lili, mengatakan, rombongan orang baduy tersebut sengaja didatangkan oleh pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk berburu monyet di wilayah Ciamis, Tasikmalaya dan Garut.
Pardi, ketua Rombongan orang Baduy, membenarkan, pihaknya diundang BKSDA Ciamis untuk berburu monyet yang selama ini meresahkan warga Ciakar. Menurut dia, rombongan yang bersamanya berjumlah 12 orang.
“Target lokasi yang kami datangi adalah Ciamis, Tasikmalaya dan Garut. Berburu monyet tidak hanya berbekal keberanian, tapi juga ada jampinya,” kata Pardi. (Dji/Koran HR)