Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pergerakan tanah tebing di Dusun Cibenda, Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, membuat puluhan kepala keluarga (KK) merasa resah. Pasalnya selama masa penghujan, kondisi tebing tersebut masih terus mengalami pergerakan.
Anwar, warga Dusun Cibenda RT 01 RW 01, Neglasari, saat ditemui Koran HR, Selasa (09/05/2017) lalu, mengatakan, sejak terjadi pergerakan tebing sepanjang lebih dari 500 meter tersebut dirinya bersama warga yang lain merasa tidak tenang.
“Belakangan ini kami merasa semakin tidak tenang dengan adanya pergerakan tanah tebing ini. Kami jadi tidak bisa tidur nyenyak karena merasa khawatir longsor akan terjadi. Untuk kami berharap pemerintah segera menidaklanjuti persoalan ini,” katanya.
Warga lainnya, Ade Sodikin, menyampaikan kekhawatiran serupa. Menurut dia, keselamatan warga kini terancam karena kondisi tebing yang terus mengalami pergerakan. Terlebih intensitas hujan beberapa waktu belakangan ini cukup tinggi.
“Saat hujan semalam saja, saya tidak tenang. Saya sering keluar rumah untuk memantau kondisi tebing yang terus mengalami pergerakan,” katanya.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Neglasari, Deni Nono Sunaryo, didampingi Kasie Ekbang, Opik Taupik, ketika ditemui Koran HR, Selasa (09/05/2017) lalu, menuturkan, kini puluhan warganya tengah resah akibat pergerakan tebing yang aktif.
Untuk itu, pihaknya berupaya melakukan kordinasi dengan pihak kecamatan dan kabupaten, termasuk dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis.
Ditemui terpisah, Camat Pamarican, Yogi Ginanjar, didampingi Kasie Trantibum, Yanto Suryanto, mengungkapkan, tana tebing yang memiliki kemiringan sekitar 45 derajat it uterus bergerak. Tidak hanya itu, pergerakan juga membuat tanah tebing amblas sedalam 2,5 meter.
“Kemarin kami sudah meninjau ke lokasi. Maka dari itu kami langsung berkordinasi dengan BPBD Kabupaten Ciamis. Kami juga mengimbau warga di kawasan tebing agar meningkatkan kewaspadaan,” katanya. (Suherman/Koran HR)