Umiroh Fauziah, Ketua Umum Korp HMIWati (KOHATI) Cabang Persiapan Kota Banjar. Foto: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Menyikapi meningkatnya kenakalan remaja di Kota Banjar, Ketua Umum Korp HMIWati (KOHATI) Cabang Persiapan Kota Banjar, Umiroh Fauziah, mengatakan, kenakalan remaja bisa terjadi karena beberapa faktor internal maupun eksternal.
Faktor internal bisa saja timbul akibat kurangnya perhatian dari keluarga, ditambah pengaruh lingkungan teman sebaya yang cenderung kurangnya edukasi tentang pengetahuan agama.
“Saya juga seorang pendidik. Saya melihat ada kejomplangan di dunia pendidikan. Contoh kecil pendidikan saat ini pendidikan berbasis teknologi, tapi kurang diimbangi dengan SDM tenaga pendidik yang mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman. Tidak heran ketika anak pandai IT, tapi dia tidak tahu dan tidak diajarkan bagaimana penggunaan IT yang beretika dan bermoral itu,” tuturnya.
Umiroh menilai, wajar saja IT pada zaman sekarang menjadi hal paling mendasar dalam roda peradaban dunia, juga sekaligus menjadi musuh paling berbahaya yang bisa mematikan karakter dan nilai-nilai budi pekerti anak bangsa. Sebab, mereka hanya diajarkan cara memakai, tapi tidak diajarkan etika pemakaian.
Sedangkan, faktor lainnya adalah remaja dibiarkan memilih role model yang salah. Padahal, remaja perlu bimbingan dan pengarahan untuk memilih role model dalam kehidupanya. Dalam hal ini sangat diperlukan peran penting orang tua, guru, dan masyarakat untuk tidak membiasakan pembiran sikap kenakalan remaja.
Menurutnya, selama ini pemerintah sudah melakukan langkah-langkah yang tepat guna meminimalisir tindakan kenakalan remaja, baik masalah miras, narkoba, seks bebas, tawuran dan lainnya, yakni dengan cara mengeluarkan peraturan, melakukan razia, sweeping dan sebagainya.
“Yang jelas, jika semua unsur peduli dan bekerjasama, maka insya Allah dapat menekan kasus-kasus kenakalan remaja di Kota Banjar,” tandas Umiroh.
Sementara itu, saat HR akan meminta tanggapannya dari pihak Dinas Pendidikan Kota Banjar, Selasa, (25/04/2017) lalu, sekitar jam 10.30 WIB, namun Kepala Bidang Dikdas, Ahmad Yani, sedang tidak ada di tempat. (Hermanto/Koran HR)
Berita Terkait
Kenakalan Remaja di Banjar Kian Memprihatinkan, Warga Pergoki Oknum Pelajar SMP Pesta Miras
Akibat Film Porno, 2 Siswa Berusia 11 Tahun di Banjar Setubuhi Gadis Kelas 1 SD