Foto: Ilustrasi net/ist
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com), –
Zaenal Mustofa, Pengurus Yayasan Nur Fiqri 10 Mei Baregbeg, Kabupaten Ciamis, merasa terpanggil untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa. Sebagai bentuk syiar, dia juga mengajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah yang dikelola yayasan.
Ketika ditemui Koran HR, belum lama ini, Zaenal mengaku menyempatkan diri bersama istri, untuk mengabdi dan mengajar mengaji anak-anak sejak tahun 2007. Dia mengaku termotivasi untuk menyelamatkan generasi bangsa dari perkembangna zaman.
“Alhamdulillah selama hamper sepuluh tahun ini saya masih bisa istiqomah selama sepuluh tahun, mengajar anak-anak mengaji tanpa memungut biaya sepeser pun. Semoga ini menjadi amal ibadah bagi saya,” katanya.
Zaenal menuturkan, saat ini sedikitnya 78 anak menuntut ilmu di madrasah. Tidak hanya itu, anak-anak belajar hingga ke rumah pribadi miliknya lantaran bangunan madrasah yang ada tidak mampu menampung jumlah anak yang belajar.
Menurut Zaenal, pembelajaran di madrasah ditekankan pada pendidikan agama. Dia menegaskan, pendidikan formal dan nonformal harus saling mengisi. Soalnya, anak-anak juga perlu mempelajari serta memahami ilmu agama agar menjadi generasi yang tangguh dan berkarakter.
“Meski sekarang zaman terus berubah, pendidikan formal dan non formal masih berfungsi. Sedangkan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungannya, fungsinya mulai berkurang. Semoga apa yang kita perbuat juga bisa membentuk karakter mereka,” imbuhnya.
Sementara itu, Ela, wali santri, ketika dimintai tanggapan oleh Koran HR, mengaku bersyukur keempat anaknya sudah bisa mengaji Al Quran berkat bimbingan dan belajar di madrasah diniyah yanh dikelolan Yayasan Nur Fiqri.
“Anak saya empat, semuanya mengaji disana, termasuk yang paling besar yang sekarang sudah kuliah. Tidak ada biaya sedikitpun yang saya keluarkan untuk biaya pendidikan di madrasah tersebut,” pungkasnya. (DSW/Koran HR)