Foto: Ilustrasi net/Ist
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pangandaran, Dani Hamdani, menyebutkan pihaknya saat ini tengah fokus pada penanganan lansia terlantar. Hal tersebut sesuai data penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) tahun 2016 di Pangandaran sebanyak 4.394 orang.
“Ini menjadi perhatian penting bagi Pemkab Pangandaran. Apalagi dengan adanya program Asistensi Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) dari Kemensos RI dengan pendampingan ataupun fasilitasi kepada mereka. Untuk tahap pertama hanya 50 orang yang akan menerima uang tunai sebesar Rp. 200 ribu tiap bulan selama 10 bulan ke depan,” kata Dani kepada HR Online, Selasa (09/05/2017) lalu.
Dalam proses pendampingan lansia terlantar, kata Dani, pihaknya selain memantau Penerimaan Rastra (Beras Sejahtera), tempat tinggal serta jaminan kesehatan kartu Kertawaluya juga menjadi pantauan.
“Kita berusaha terus memantau lansia terlantar yang sendirian dan masih ada keluarganya yang mengurus. Kalau sama sekali tidak ada saudaranya, seharusnya ditempatkan di panti supaya benar-benar terurus dan terawat,” jelas Dani Hamdani.
Lebih lanjut, Dani Hamdani menambakan, sebanyak 4.384 lansia terlantar tersebut masuk kategori masih ada yang bertanggungjawab selain saudara, tetangga maupun lingkungan setempat. Biasanya, kata ia, lansia terlantar sudah tidak produktif serta diatas umur 60 tahun.
“Makannya saya mengusulkan kepada Pemdes dalam data profil desa harus dimasukkan PMKS. Sehingga, diharapkan 126.000 yang miskin atau 39 persen sebanyak 8 persen adalah sangat miskin ini yang akan kita intervensi,” imbuhnya.
Untuk hal itu, sambungnya, Pemda Pangandaran membentuk Pokja Lansia yang mana leading sektornya berada di Bappeda dan anggota dinas teknis seperti Dinsos, Dinkes, Dinas KB yang saling berkaitan untuk penanganan lansia terlantar. (Mad/R6/HR-Online)