Batu Kasur yang berada di pesisir Pantai Karapyak, Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Photo: Entang Saeful Rachman/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Pantai Karapyak yang berlokasi di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, selain memiliki keindahan alam yang memukau, juga terdapat sebuah batu yang disebut Batu Kasur. Meski banyak yang menganggap biasa batu tersebut, namun batu yang berwarna putih tersebut memiliki sejarah yang cukup panjang.
Budayawan serta sejarawan Kabupaten Pangandaran, Erik Krisnayudha, mengatakan, Batu Kasur memiliki eksotisme serta daya tarik tersendiri walapun masih sedikit pengunjung yang mengetahuinya saat ke Pantai Karapyak Pangandaran.
“Mungkin karena minimnya informasi yang diterima masyarakat, apalagi pengunjung,” katanya kepada Koran HR, Senin (03/04/2017) lalu.
Menurutnya, Batu Kasur memiliki panjang 2 meter dan lebar sekitar 1 meter. Sementara itu, batu tersebut dipercaya masyarakat pada zaman dahulu, bahkan sesepuh Desa Bagolo mengkeramatkan batu tersebut lantaran dipercaya memiliki sejarah serta kekuatan magis.
“Batunya berwarna keputih-putihan. Dengan ukuruannya yang lumayan besar, ini bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk khazanah wisata budaya yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu,” pungkasnya.
Di lokasi terpisah, Doyo (66), warga Dusun Sindangmangu, Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, yang juga juru pelihara Batu Kasur, mengungkapkan, bahwa batu tersebut memiliki bentuk halnya sebuah kasur yang terapung di tepi pantai. Meskipun terjadi pasang surut, batu tersebut tetap terlihat seperti mengapung.
“Banyak orang yang datang untuk berziarah maupun sekedar berfoto-foto diatas batu tersebut,” kata Doyo kepada Koran HR.
Menurutnya, sesuai cerita turun-temurun yang diterimanya, Batu Kasur tersebut merupakan tempat peristirahatan salah seorang Kyai penyebar agama Islam pada zaman Kerajaan Mataram yang bernama Mbah Panjing Bener. Sementara itu makam Kyai Panjing tersebut berlokasi di bukit persis diatas Batu Kasur.
“Banyak masyarakat yang datang ke makam maupun Batu Kasur untuk mengharapkan keberkahan, termasuk kekayaan,” ceritanya.
Bahkan, lanjut Doyo, tidak sedikit orang yang hobi mancing akan terlebih dahuli menziarahi lokasi tersebut agar hasil mancingnya dapat berlipat ganda.
“Dari daya tarik ini, Batu Kasur bisa menjadi salah satu pemikat wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Karapyak, terutama sebagai salah satu tujuan edukasi para pelajar,” tutupnya. (Ntang/R6/HR-Online)