Bandara Nusawiru
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Provinsi Jawa Barat, menilai keberadaan Bandar Udara (Bandara) Nusawiru, Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa Barat (Jabar) selatan.
Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Jabar, Iwan Darmawan, seperti dilansir dari situ berita Jawa Barat, Jum`at (03/03/2017), menyatakan bahwa pengembangan Bandara Nusawiru menjadi prioritas kedua setelah BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat) di Majalengka.
“Pembangunan (Bandara) Nusawiru penting untuk pertumbuhan ekonomi Jabar Selatan, termasuk Pangandaran,” katanya.
Diakui Iwan, saat ini Bandara Nusawiru kurang begitu signifikan untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke wilayah Jabar selatan. Menurut dia, karena keterbatasan landasan pacu Bandara Nusawiru, maka pesawat yang bisa mendarat juga masih terbatas.
“Uang yang masuk erat kaitannya dengan jenis pesawat yang mendarat di Nusawiru. Sejauh ini, Bandara Nusawiru hanya mampu menampung jenis pesawat cessna yang berkapasitas angkut sepuluh orang. Dengan kata lain, uang yang masuk masih di bawah kisaran Rp. 10 juta,” katanya.
Tapi, lanjut Iwan, bila landasan pacu diperpanjang, minimal 2.700 meter, maka pesawat Boeing 737 dengan kapasitas angkut 160 orang bisa mendarat di Bandara Nusawiru. Dengan kata lain, uang yang akan masuk ke Pangandaran akan lebih besar.
“Sekali perjalanan, bisa sampai Rp 160 juta, atau selama satu tahun perputaran uang bisa mencapai Rp. 1,4 triliun. Dengan uang sebesar itu, Pangandaran dan Jabar Selatan akan berkembang,” katanya. (Deni/R4/HR-Online)