Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangandaran Kabupaten Pangandaran menyebutkan bahwa tingkat konsumsi protein masyarakat Pangandaran sudah jauh mencukupi standar angka kecukupan gizi (AKG) standar profesional. Meksi begitu, konsumen kelompok ketahanan pangan belum merata.
Karena dinilai belum seimbang, pihak Dinas Kelautan merasa hal tersebut perlu adanya peningkatan hingga mencapai skor 100.
Apandi, Kabid Ketahahanan Pangan Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Pangandaran, mengatakan, berdasarkan data analisis pola harapan pangan dengan skor PPH sudah mencapai angka 87,1. “Kita harap dari angka tersebut meningkat hingga 100,” terangnya kepada HR Online, Rabu (29/03/2017).
Lebih jauh, Apandi menjelaskan bahwa kebutuhan ketahanan pangan di Pangandaran sejak tahun 2015 hingga 2017 untuk kebutuhan beras mencapai 41.355 ton yang diproduksi tiap tahunnya. Sementara itu, produksi padi di Pangandaran mengalami surplus beras 104.355 ton tiap tahun. Sedangkan kebutuhan tiap tahun untuk beras mencapai di tahun 2015 mencapai sekitar 47.555 ton.
“Kita memprediksi angka tersebut bisa bertahan hingga tahun 2022 dengan angka 41.386 ton. Karena hal ini, kita harap tiap tahun mampu turun satu persen dari kebutuhan karbohidrat lokal halnya jagung, ubi serta kentang. Jika kita ketergantungan pada konsumsi beras, kita khawatir dengan penyempitan lahan yang berdampak jumlahnya malah semakin meningkat,” ungkapnya. (Ntang/R6/HR-Online)