Perwakilan Ditjen Otonomi Daerah (Otda) saat berada di Balai Sawala Kampung KB Dusun Cigadung, Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Bahkan, menjadi nominator dari 10 kota/kabupaten inovatif tingkat nasional.
Dalam kunjungannya ke Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Selasa (21/03/2017) lalu, perwakilan Ditjen Otda Kemendagri, Sugeng Budi Wurianto, mengatakan, salah satu keunggulan Kota Banjar dibanding daerah lain adalah dalam program KB. Hal itu terbukti banyak daerah lain yang sudah berkunjung ke Kota Banjar untuk belajar proses suksesi program KB.
“Di Banjar ini inovasinya sangat beda dan memang benar-benar mengena langsung ke masyarakat. Sebagai contoh program KB pria yang sangat jarang ditemui di berbagai daerah. Dengan ketekunan paguyuban maupun kader agar masyarakat turut andil dalam KB, Kota Banjar kami nilai berhasil menarik perhatian semua daerah,” katanya.
Satu lagi, lanjut Sugeng, kesuksesan Kota Banjar dalam program KB adalah pada proses merangkul masyarakat yang begitu luar biasa. Bagaimana tidak, dengan berbagai rintangan, para kader terus berusaha agar masyarakat bisa ikut menjalan program KB.
Dia menyebutkan, kalau daerah lain ada yang menggunakan aplikasi supaya program KB bisa berjalan, dan tentunya hal itu membutuhkan anggaran cukup besar. Sedangkan, di Banjar justru kedekatan kader dengan masyarakatnya itu yang menjadi nilai lebih dibanding daerah lainnya.
“Pendekatan seperti itu tidak cukup dengan anggaran saja, akan tetapi dengan keikhlasan,” tandas Sugeng.
Kepala Desa Karyamukti, Ajat Sudrajat, mengatakan, wilayah Kota Banjar merupakan salah satu daerah yang fokus menggarap program KB sejak enam tahun silam. Dengan pemerintahan yang sangat mendukung terhadap program, dan disambut baik pula oleh pemerintahan desa, sehingga saat ini terbukti desanya menjadi salah satu lokasi studi banding dari berbagai daerah di 33 provinsi yang ada di Indonesia.
“Kepala daerahnya sejak awal hingga saat sangat support melalui program-program yang mendukung gerakan KB. Kami yang mulai menggagas sejak tahun 2012 lalu, alhamdulillah sampai saat ini sudah banyak sekali perubahan masyarakat, khususnya dalam peningkatan kesejahteraan,” terang Ajat.
Dia menambahkan, Kampung KB yang sejak dirintis hingga sekarang ini sudah terintegrasi dengan bidang kesehatan, pendidikan, agama, pertanian serta sosial budaya, menjadi salah satu rujukan nasional dalam bidang KB dengan berbagai inovasi yang dilakukan oleh pihaknya.
Menurut Ajat, perjuangan untuk menyadarkan pola pikir masyarakat agar mereka mau ikut program KB memang cukup sulit. Apalagi kondisi di Dusun Cigadung yang kini menjadi Kampung KB, masyarakatnya sangat erat sekali keagamaannya.
“Secara perlahan namun pasti, alhamdulillah target agar mereka sadar betapa pentingnya KB sudah bisa dirasakan hingga saat ini,” kata Ajat. (Muhafid/Koran HR)