Gambar rencana bangunan Rumah Sakit Langensari. Photo: Nanang Supendi/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Kepala Bidang Tata Ruang, Maman Suryaman, mengatakan, kedepan di lokasi area RS Langensari akan dibuka akses infrastruktur seperti jalan, membuat terminal C yang juga untuk mendukung agropolitan atau di kawasan Langensari tercipta kawasan pemasaran hasil pertanian.
“Inovasi demikian perlu dilakukan dalam upaya percepatan pembangunan Kota Banjar. Seperti halnya membangunan RS, semata-mata tujuannya adalah itu. Kita akui Kota Banjar baru memiliki RTRW, sedangkan Perda RDTR-nya belum ada,” kata Maman.
Namun, tujuan tersebut bukan berarti mengabaikan lahan produktif, yaitu lapang sepak bola dan sekolah tergusur rencana pembangunan RS, namun ada kalanya pemerintah daerah harus melakukan penyempurnaan RPJMD. Termasuk RTRW segera dibikin detailnya melalui Perda RDTR.
“Jadi sekali lagi, pembangunan RS Langensari bukan dipaksakan tapi bentuk inovasi dan percepatan pembangunan. Karena dalam rentang beberapa tahun ini, inovasi Kota Banjar tertinggal sehingga oleh pusat tidak dijadikan sebagai daerah pengembangan,” tukasnya.
Berbeda seperti saat usia Kota Banjar baru 5 tahun berdiri, di mana Pemkot Banjar memperoleh peringkat 10 besar sebagai daerah berinovasi atas hasil pembangunannya. Untuk penggantian lahan atau bangunan yang tergusur tentunya dipikirkan.
“Makanya kami minta saran dan solusi terbaik dari masyarakat. Intinya, RS Langensari dibangun untuk tujuan aspek kenyamanan kesehatan warga Kota Banjar,” terang Maman.
Sementara itu, Camat Langensari, Asno Sutarno, berharap dukungan penuh warga Kota Banjar, khususnya warga Kecamatan Langensari, dalam pelaksanaan pembangunan RS di wilayah kerjanya.
“Kami pun berharap dibangunnya RS Langensari pada waktunya nanti, tidak hanya sebatas bangunan parsial, melainkan terintegrasi bagi ruang kehidupan ekonomi wilayah Langensari sebagaimana dikembangkan sebagai kota keduanya Banjar,” tandasnya. (Nanks/Koran HR)