Photo: Ilustrasi net/ist
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Meski bisa dibilang masih lama, tapi atmosfer Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Ciamis yang bakal digelar tahun 2018 mendatang sudah bisa dirasakan oleh berbagai kalangan.
Di mata akademis, calon kepala daerah yang akan memimpin Kabupaten Ciamis harus mempunyai konsep bagaimana meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Akademisi juga mengisyaratkan peningkatan pendapatan asli daerah itu bukan berasal dari sektor pajak.
“Pada jaman kerajaan, pajak itu sama dengan upeti. Kalau sekarang masih mengandalkan pajak, apa bedanya dengan masa kerajaan. Siapapun pemimpinnya juga bisa jika hanya mengandalkan pendapatan dari pajak,” kata Endin Lidinillah, Akademisi Universitas Galuh (Unigal), ketika ditemui Koran HR, Selasa (10/01/2016) lalu.
Untuk itu, Endin menuturkan, calon kepala daerah yang akan memimpin Kabupaten Ciamis harus memiliki jiwa enterpreneur. Dengan begitu, potensi yang ada di Kabupaten Ciamis bisa digali dan dikembangkan.
“Yang pasti, potensi pendapatannya bukan dari sektor pajak. Tapi dari sektor lain, yang dihasilkan dari penggalian dan pengembangan potensi non pajak,” katanya.
Endin menyarankan calon kepala daerah yang akan memimpin Kabupaten Ciamis agar memaksimalkan peranan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk meningkatkan potensi pendapatan.
Sementara itu, Akademisi Unigal lainnya, Hendi Budiaman, mengimbau agar Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis dapat menjaga netralitas dan profesionalisme menjelang Pemilukada Ciamis tahun 2018.
“Saya khawatir, bila sampai terjadi dikotomi di kalangan PNS, maka pelayanan publik bisa terganggu. Untuk itu, PNS harus tetap berpegang teguh pada sumpah dan janji,” katanya. (Deni/Koran HR)