Nur, salah seorang pedagang eceran bahan kebutuhan pokok saat melayani konsumennya. Photo: Muhafid/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Meski perayaan tahun baru telah selesai, namun harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional dan pasar induk di Kota Banjar, masih mengalami peningkatan. Bahkan, kenaikan kebutuhan dapur bukan hanya terjadi pada komoditas cabai saja, tapi merambat juga hingga ke sayur-mayur.
Siti, salah satu warga Kecamatan Langensari, mengaku akhir-akhir ini gelisah karena sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan cukup signifikan, terutama cabai yang harganya masih melambung tinggi.
“Cabai itu kebutuhan dapur yang cukup vital dalam setiap masakan. Karena harganya sekarang masih tinggi, terpaksa saya harus mengurangi konsumsi,” tuturnya, kepada Koran HR, saat dijumpai di pasar tradisional Langensari, Selasa (10/01/2016) lalu.
Meski belum mengalami penurunan, dirinya meminta kepada pemerintah agar bisa melakukan opersai pasar guna meringankan beban masyarakat. Sebab menurut Siti, harga cabai khususnya, yang kini masih tinggi itu menyiksa masyarakat.
Di tempat terpisah, Nurrohman, salah satu pedagang eceran bahan kebutuhan pokok asal Desa Kujangsari, mengatakan, kenaikan komoditi cabai rawit merah yang masih bertahan pada harga grosir Rp.100 ribu perkilogramnya, terus diiringi oleh kenaikan harga sayuran yang rata-rata kenaikkannya mencapai Rp.3000.
“Cabai rawit ijo saat ini mencapai 45.000 rupiah hingga 50.000 rupiah, cabai merah besar 25.000 rupiah, dan cabai ijo panjang 25.000 rupiah. Sedangkan cabai rawit merah masih tinggi, yakni 100 ribu rupiah, dan harga ecerannya mencapai 120 ribu rupiah per kilogram,” terangnya.
Sementara untuk sayur-mayur seperti leunca, harganya mencapai Rp.11.000-Rp.13.000 per kilogram, dari harga grosir Rp.8.000-Rp.7.000. Sedangkan, harga timun per kilogramnya Rp.6.000 dari harga sebelumnya berkisar antara Rp.3.000-Rp.4.000.
Kemudian, harga sayuran berupa kol juga mengalami kenaikan dari Rp.8.000 per kilogram menjadi Rp.10.000. Harga kentang Dieng sekarang mencapai Rp.12.000 per kilogramnya yang dijual perkarung, dari harga sebelumnya Rp.9.000. Sedangkan, harga kentang lokal mencapai Rp.10.000 per kilogram dari harga sebelumnya yakni sekitar Rp.7.000.
Berbeda dengan kentang, lanjut Nurrohman, harga tomat kini mengalami penurunan, yakni harga grosir saat ini hanya Rp.2.500 per kilogramnya. Kebutuhan pokok lainnya yang mengalami penurunan adalah telur yang turun Rp.1.000 dari harga Rp.22.000 per kilogramnya menjadi Rp.21.000.
“Satu lagi, yang mengalami peningkatan sangat drastis adalah kelapa. Harga sebelumnya hanya 2.500 rupiah per butirnya, kini naik menjadi 4.500 hingga 5.000 rupiah. Biasanya saat harga kelapa naik, harga gula merah justru menurun dan sebaliknya. Yang masih stabil itu harga bawang merah dan bawang putih, sebab pasokan diimpor dari luar negeri,” jelasnya. (Muhafid/Koran HR)