Photo: Ilustrasi net/Ist
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Pemberlakuan aplikasi sistem keuangan desa (Siskedes) secara online menuai pro dan kontra di kalangan pemerintah desa. Sebab, pemberlakuan aplikasi tersebut belum dipahami seutuhnya oleh para operator di desa karena belum adanya pelatihan maupun pendidikan terlebih dahulu.
Salah seorang Kepala Desa asal Kecamatan Pangandaran yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa penerapan Siskedes dirasa belum tepat. Selain menimbulkan kebingungan pada penerapannya, seolah-olah sistem tersebut juga terkesan dipaksakan.
“Sistem aplikasi keuangan tersebut nantinya akan masuk ke server. Jika salah memasukan data, maka tidak sulit merubahnya. Maka dari itu kita masih menggunakan secara manual. Toh pendidikan dan pelatihan belum dilaksanakan,” tegas sumber Koran HR, Senin (09/01/2017) lalu.
Menurutnya, semua tenaga operator hampir secara keseluruhan mengalami kendala dalam proses memasukan data, karena belum paham. Selain itu, lanjutnya, landasan hukum sistem tersebut juga belum ia terima penjelasannya.
“Kita ketahui bersama SDM di tiap-tipa desa masih banyak yang memiliki kekurangan. Apalagi ditambah tidak ada pelatihan maupun pendidikan terlebih dahulu. Tentu ini merupakan hal yang aneh, tapi nyata. Mumpung masih awal tahun, kami harap persoalan ini segera diselesaikan,” ketusnya. (Mad/R6/Koran HR)