Pintu masuk Banjar Water Park (BWP) tampak sepi pengunjung. Photo: Hermanto/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Banjar Water Park (BWP) merupakan satu-satunya tempat wisata air terbesar di Kota Banjar. Namun, BWP yang dulunya selalu ramai pengunjung dengan wahana unggulan yakni seluncuran Boomerang dan Superbowl, kini seakan mati suri.
Sepinya pengunjung BWP disinyalir akibat wahana yang terkesan monoton, dan tidak adanya hiburan di objek wisata air yang diresmikan pada tahun 2010 tersebut. Bahkan, rombongan dari setiap sekolah di Kota Banjar pun sekarang ini lebih memilih mengunjungi objek wisata air yang ada di Kecamatan Rancah-Kabupaten Ciamis.
Elisa (23), salah seorang pengunjung BWP, mengaku kaget melihat tempat wisata air itu kini terlihat sepi. Padahal sebelumnya, yakni setiap memasuki liburan sekolah, ia bersama keluarganya sering berkunjung ke tempat tersebut.
“Baru kali ini lagi saya datang ke BWP, tapi kini sepi, tidak seperti dulu selalu ramai oleh pengunjung,” tutur Elisa, saat dijumpai Koran HR di BWP, Senin (19/12/2016) lalu.
Pendapat serupa juga dikatakan salah satu guru sekolah dasar yang enggan namanya dikorankan. Dia mengungkapkan bahwa rombongan sekolah dari Banjar kini lebih memilih berkunjung ke tempat wisata air yang berada di wilayah Rancah. Hal itu untuk membuat suasana baru bagi siswa siswinya.
“Bukannya tidak mendukung program pemerintah, namun kalau wahana di BWP itu-itu saja, saya khawatir siswa-siswi menjadi jenuh, sehingga untuk sementara kami pun mengajak mereka berekreasi ke tempat wisata air di Rancah,” ujarnya.
Sepinya pengunjung BWP ditanggapi oleh salah satu staf Kementerian Sapta Pesona, Muhammad Dillah. Menurutnya, bagian marketing di BWP harus terbuka dan harus lebih canggih dalam paket wisata rombongn. Manajemen marketing harus bisa mengangkat kembali identitas Banjar Water Park yang aura wisatanya sudah redup.
“Banjar Water Park itu keren, namun pengelolaannya harus lebih ditingkatkan, minimal bisa ada daya beli dari pengunjung dan bisa menjual prodak unggulan. Selain itu, manajeman harus kreatif, inovatif, dan produktif,” kata Dillah.
Menanggapi hal ini, Kepala Bagian Umum BWP, Yanto, membenarkan bahwa BWP selama ini selalu sepi. Menurut dia, sepinya pengunjung akibat wahana yang ada terkesan monoton. Ia pun bersama tim marketing BWP sudah melakukan promosi, namun hasilnya belum memuaskan.
“Memang benar, selama ini BWP selalu sepi, tapi kami pun sudah semaksimal mungkin melakukan promosi ke sekolah-sekolah. Mudah-mudahan kedepannya wahana bisa bertambah, sehingga pengunjung yang datang tidak bosan karena wahana yang itu-itu saja,” tandas Yanto. (Hermanto/Koran HR)