Ruangan kelas 3 di MI Cikangkung, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, tampak nyris ambruk. Meski kondisinya sangat mengkhawatirkan, ruangan tersebut tetap digunakan. Photo: Edji Darsono/HR.
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Satu bangunan ruang kelas milik Madrasyah Ibtiadaiyah (MI) Cikangkung, di Desa Sindangsari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini kondisinya rusak parah dan nyaris ambruk. Meski sudah tak layak pakai, namun ruangan tersebut tetap dipakai untuk kegiatan belajar mengajar.
Menurut Useng Abdul Azis, salah seorang guru di MI Cikangkung, bangunan itu tetap digunakan lantaran tidak ada lagi ruangan kelas yang kosong. Walaupun sebenarnya pihak guru maupun siswa selalu dihantui rasa khawatir, takut tiba-tiba bangunan roboh dan menimpanya.
“Bangunan itu merupakan ruangan kelas 3. Seluruh atap dan tembokannya sudah lapuk dimakan usia. Meski dikhawatirkan tiba-tiba bangunan ambruk, terlebih bila terjadi hujan disertai angin. Tapi terpaksa ruangan tetap digunakan karena tidak ada lagi kelas yang kosong.” Terang Useng, saat ditemui HR Online, Kamis (15/12/2016).
Kepala MI Cikangkung, Enjen Pahrudin, menambahkan, pada tahun ajaran 2016-2017 jumlah siswa di sekolahnya hanya ada 51 siswa, sedangkan jumlah kelas ada VII.
Difungsikannya ruangan/bangunan yang rusak itu disebabkan pihak sekolah belum memilik ruangan kantor dan ruang guru. Sehingga, dua kelas dijadikan ruangan guru, kantor dan tempat menyimpan barang-barang milik sekolah.
“Memang kami sangat khawatir bangunan kelas itu ambruk, namun apa boleh buat, terpaksa digunakan. Kami juga sudah berulang kali mengusulkan agar ada penambahan ruangan kelas baru. Hanya saja hingga saat ini permohonan tersebut belum terkabulan,” ungkap Enjen.
Sementara itu, Mamat, warga sekitar, mengatakan, dengan keberadaan bangunan sekolah yang sudah memprihatinkan tanpa ada perbaikan, mau tidak mau akan berdampak pula terhadap orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
Karena, sarana prasarana yang memadai akan menjadi daya tarik tersendiri untuk anak-anak maupun orang tua siswa. Terlebih apabila di sekolah tersebut banyak meraih prestasi di bidang akademik.
“Dengan kondisi bangunan seperti itu, jangankan masuk ruangan, mendekat saja sudah merasa takut tiba-tiba bangunannya ambruk,” ujarnya. (dji/R3/HR-Online)