Krisna (Petarung), Deara Anugrah (Pelatih), Abdul Rohman (TGR). Photo: Istimewa
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Dua putra daerah asal Kota Banjar, Krisna Ardi S (16) dan Abdul Rohman (17), masing-masing berhasil merebut medali emas dan perunggu pada Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Nasional dan Internasional di GOR Debes, Tabanan-Bali.
Kedua jawara dari perguruan pencak silat Perisai Diri ini telah membawa harum nama Kota Banjar di ajang pentas nasional dan bahkan internasional. Krisna yang turun di kelas petarung remaja berhasil mengalahkan lawan-lawannya dari Australia dan Timor Leste, hingga akhirnya dapat meraih medali emas. Sedangkan Abdul Rohman turun di kelas TGR dan berhasil meraih medali perunggu.
Kejuaraan pencak silat tingkat nasional dan dunia ini diikuti oleh 40 negara, dan untuk kejuaraan tingkat nasional diikuti sebanyak 760 peserta. Event tersebut berlangsung dari tanggal 2-7 Desember 2016.
Pembimbing sekaligus penasihat dari Perguruan Perisai Diri Kota Banjar, Wahyu mengatakan, keberhasilan mereka dalam meraih medali emas dan perunggu adalah hasil dari kerja keras bersama.
“Ini merupakan sebuah perjuangan yang cukup panjang, hingga akhirnya kami berhasil meraih medali emas dan perunggu,” kata Wahyu, kepada Koran HR, Selasa (20/12/2016) lalu, saat ditemui di padepokannya.
Meski lawan-lawannya tangguh, namun Krisna dan Abdul tak sedikitpun merasa gentar. Ketika di arena, Wahyu melihat Krisna yang turun di kelas petarung tidak menampakan rasa gentar, sehingga tekhnik jurus pun mulus hingga akhirnya berhasil menyabet medali emas.
Namun, dirinya merasa iri dengan kontingen-kontingen lain dari luar daerah, seperti dari Bandung, Purwakarta, Jakarta, dan kota maupun kabupaten lainnya yang berangkat ke Bali dibiayai oleh daerahnya masing-masing. Sedangkan kontingen dari Kota Banjar murni biaya sendiri tanpa bantuan dari pemerintah kota.
“Kami berangkat ke Bali menggunakan biaya sendiri tanpa adanya bantuan dari pemerintah. Namun hal itu tidak menjadi masalah, yang penting kami sudah berhasil meraih medali dan mengharumkan nama Kota Banjar di tingkat nasional dan bahkan dunia dari cabang pencak silat,” tuturnya.
Wahyu berharap kepada Pemerintah Kota Banjar, supaya kedepannya bisa lebih memperhatikan atlit-atlit muda Kota Banjar. Karena banyak atlit asli dari Kota Banjar kini justru membela daerah lain. (Hermanto/Koran HR)