Rabu, April 23, 2025
BerandaBerita CiamisCitarasa Abon Sapi Khas Ciamis Terjaga Sejak 1970

Citarasa Abon Sapi Khas Ciamis Terjaga Sejak 1970

Ilustrasi Abon Sapi

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-

Berbagai macam merek abon kini banyak membanjiri pasar. Namun abon racikan warga Kampung Rancapetir, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tak lekang dimakan waktu. Sejak 1970an, abon ini diolah dengan resep tradisional serta pengolahan yang dipertahankan sejak lama.

Untuk mempertahankan kepercayaan konsumen, proses pembuatan abon di Kampung Rancapetir ini bahkan bisa disaksikan secara langsung oleh calon pembeli. Mereka meyakinkan bahwa abon yang diproduksi memiliki kualitas lebih baik dibandingkan produk lain yang sejenis di pasaran.

Dilansir dari Buku “Ciamis Kiwari”, proses produksi abon oleh perajin Rancapetir ini hampir semuanya dilakukan secara manual dengan resep yang dipertahankan sejak dulu. Setelah direbus di dalam tungku dengan bahan bakar kayu, daging sapi kualitas super yang jadi pilihan kemudian ditumbuk dengan alu hingga halus.

Tidak hanya kualitas daging sapi yang dipertahankan, melainkan juga pemilihan kayu bakar yang digunakan untuk merebus daging juga pilihan. Perajin menggunakan kayu bakar dari pohon mahoni.

Ini dianggap penting karena tungku kayu bakar dari pihon mahoni memiliki nyala api yang besar, merata dan menyebar. Api yang menyebar ini akan membuat proses pematangan daging berlangsung sempurna serta mampu mengeluarkan ini rasa daging. Proses yang sama tidak akan terjadi jika daging dimasak dengan menggunakan kompor gas atau kompor minyak.

Begitu pula dengan proses menumbuk daging dengan alu (halu) untuk melumatkan daging menjadi abon. Cara tradisional ini cukup menguras energi dan memakan waktu karena daging sebetulnya bisa saja dilumatkan dengan cara digiling menggunakan mesin.

Namun ada alasan penting dibalik mempertahankan cara tradisional tersebut. Dengan ditumbuk, maka abon yang dihasilkan akan tetap mempertahankan serat alami daging. Berbeda jika digiling karena serat abon akan hancur dan menjadi kusut.

Makanan khas dari Rancapetir ini mulai diproduksi pada awal tahun 1970an oleh H. Iming. Bisnisnya kemudian diteruskan Hj. Ombah dan anak-anaknya hingga saat ini. Sukses yang diraih Hj. Ombah telah membuat beberapa warga lainnya mengikuti jejak mereka.

Dalam sehari, sedikitnya 50 kilogram abon bisa terjual ke pasaran. Sejumlah warga dari luar daerah di Jawa Barat acapkali memborong abon produksi Rancapetir, terutama menjelang perayaan Idul Fitri sebagai makanan special nan nikmat.

Untuk menikmati abon berkualitas dari Rancapetir ini memang sepdan dengan uang yang harus dikeluarkan. Satu kilogram abon yang tak dicampur dengan bawang dibandrol dengan harga Rp. 280 ribu. Sedagkan abon yang dicampur bawang Rp 260 ribu perkilogram. (Deni/R4/HR-Online)

Pohon Ditanam di Bantaran Sungai

Upaya Menjaga Kelestarian Alam, Ratusan Pohon Ditanam di Bantaran Sungai Citanduy Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Jaga kelestarian alam, ratusan bibit pohon ditanam di bantaran Sungai Citanduy wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, saat peringatan Hari Bumi tahun 2025, Selasa...
Eliano Reijnders

Sosok Eliano Reijnders, Gelandang Timnas Indonesia Diincar Klub Selangor FC Malaysia

Kabar mengejutkan datang dari Malaysia, tepatnya dari Selangor FC yang rumornya tengah membujuk Eliano Reijnders untuk bergabung. Bahkan sudah ada juru transfer klub Malaysia...
Hari Jadi Sumedang ke-447

Paripurna Hari Jadi Sumedang ke-447, Bupati Paparkan Program Prioritas 100 Hari Kerja, Apa Saja?

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyampaikan program prioritas 100 hari kerja pemerintahannya bersama Wakil Bupati, M Fajar Aldila, dalam Rapat Paripurna Hari Jadi...
Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Pengakuan MSF oknum dokter yang menjadi tersangka kasus pelecehan terhadap pasien ibu hamil di Garut berikan keterangan berbeda kepada penyidik. MSF mengakui perbuatannya,...
Hari Bumi ke-55

Begini Cara Siswa MAN 2 Pangandaran Peringati Hari Bumi ke-55

harapanrakyat.com,- Dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55, siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Pangandaran, Jawa Barat, melakukan penanaman pohon matoa di sekitar kampus MAN 2...
Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

harapanrakyat.com,- Walikota Banjar, Jawa Barat, Sudarsono, menanggapi kasus hukum yang menimpa Ketua DPRD Kota Banjar DRK. Pimpinan wakil rakyat beberapa periode tersebut terlibat dalam...