Bupati Ciamis Iing Syam Arifin bersama Direktur Pendidikan Khusus Layanan Khusus yang diwakili Kepala Seksi Pembelajaran Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saat mendeklarasikan peduli ABK, di Auditorium Universitas Galuh Ciamis, Kamis (23/12/2016). Foto: Heri Herdianto/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyaat.com),-
Pemkab Ciamis berkomitmen membangun kepedulian terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) melalui pendidikan inklusif yang memberikan kesempatan sama dalam memperoleh hak sebagai warga negara. Dalam hak memperoleh layanan pendidikan tidak ada diskriminasi, baik normal maupun ABK, bisa belajar di sekolah yang sama, mempelajari mata pelajaran yang sama dan mengikuti semua kegiatan di sekolah.
Komitmen peduli terhadap ABK melalui pendidikan inklusif dideklarasikan oleh Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin bersama Direktur Pendidikan Khusus Layanan Khusus yang diwakili Kepala Seksi Pembelajaran Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tita Srihayati, di Auditorium Universitas Galuh Ciamis, Kamis (22/12/2016).
Dalam sambutannya, Iing mengatakan, deklarasi ini merupakan sebuah bentuk komitmen Pemkab Ciamis agar pendidikan bisa dirasakan merata tanpa adanya diskriminasi.
“Pendidikan merupakan hak azasi setiap warga Negara, sekalipun mereka yang memiliki keterbatasan. Deklarasi ini merupakan sebuah komitmen kami dalam membantu orang-orang yang mengalami hambatan, agar mereka mudah mengakses segala sesuatu sebagaimana manusia normal lainnya,” ujarnya.
Iing berharap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat. Selain itu, ia juga berharap agar ABK memiliki semangat pantang menyerah dan putus asa.
“ABK perlu diperhatikan lebih serius oleh semua elemen masyarakat. Karena tidak ada sesuatu yang sia-sia dalam hidup ini. Termasuk Keterbatasan yang dialami para difabel, harus diasah dan dikemas dengan baik secara terus-menerus, sehingga bisa menjadi prestasi,”ujarnya.
Iing menjelaskan, dengan komitmen ini bermaksud untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengekspresikan diri, mengaktualisasikan diri dengan karya-karya dan kreasi mereka melalui sekolah sekolah umumnya yang disebut sekolah Inklusif.
“Sehingga anak-anak kita yang berkebutuhan khusus akan semakin terpacu semangatnya dalam berkarya dan berprestasi,” tutupnya. (Heri/R2/HR-Online)