Kondisi pasar tradisional di Pangandaran yang sepi pembeli. Photo: Entang Saeful Rachman/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Dampak cuaca buruk memberikan dampak negatif terhadap roda perekonomian di Pangandaran. Kenaikan harga kebutuhan masyarakat seperti sayuran dan rempah-rempah di sejumlah pasar tradisional di Pangandaran juga sangat membebani warga.
Dede, salah satu pedagang di pasar tradisional di Pangandaran, mengatakan sayuran dan rempah-rempah kini mengalami kenaikan harga cukup signifikan. Pasalnya, daerah pemasok rempah-rempah dan sayuran tersebut tengah dilanda cuaca buruk.
“Harga sayuran selalu berubah begitu cepat. Para pembeli sering mengeluhkan kepada para pedagang soal harga yang melambung tinggi. Padahal, sumber kenaikan tersebut bukan dari kita, tapi dari pemasok sendiri,” katanya kepada Koran HR, Selasa (06/12/2016).
Hal senada juga diungkapkan pedagang lain, Warti. Menurutnya, hampir semua harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan, meski tidak begitu ekstrim lonjakannya. Karena banyak pembeli yang mengeluh soal harga. Hal tersebut berdampak pada sepinya pembeli di pasar tradisional.
“Kami sebagai pedagang berharap pemerintah agar bisa menstabilkan harga. Sebab, para pembeli mengeluhnya kepada kita. Jika kita sepi pembeli, maka jelas kita merugi,” tegasnya.
Ditempat terpisah, Kepala Disparperindagkop Kabupaten Pangandaran, Mukhlis, membenarkan kondisi di pasar tradisional tengah mengalami kenaikan harga yang disebabkan oleh faktor cuaca. Menurutnya, kenaikan rata-rata dalam kisaran 20 hingga 30 persen.
“Kami sudah mendengar keluhan warga, terutama para pedagang. Karena daerah pemasok kebutuhan tengah dilanda cuaca buruk sehingga mengalami gagal panen, kita hanya bisa berharap cuaca buruk ini bisa normal kembali dan harga kebutuhan pokok menurun dengan sendirinya,” kata Mukhlis. (Ntang/R6/Koran HR)