Aksi unjuk rasa bela islam II yang digelar 4 November lalu dengan tuntutan mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur Jakarta (nonaktif) Basuki Cahaya Purnama alias Ahok. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M. Goodwill Zubir, berpesan agar aksi demonstrasi Bela Islam III yang akan digelar pada tanggal 2 Desember mendatang harus tetap menjaga stabilitas nasional. Menurut dia, Indonesia itu harus damai, tentram dan sejahtera.
“Kita sudah mengetahui bersama bahwa yang melakukan aksi nanti bukan berasal dari Muhammadiyah. Yang jelas itu semua berasal dari seluruh Umat Islam yang sudah terketuk hatinya oleh kasus penistaan agama. Akidah itu berada pada haknya masing-masing yang dilindungi oleh Undang-undang,” katanya, usai menghadiri Milad ke-107 H/104 M di STIKes Muhammadiyah Camis, Selasa (22/11/2016).
Menurut Goodwill Zubir, seluruh warga Muhammadiyah sampai hari ini dan sampai detik ini, belum ada niat dan belum ada kesepakatan untuk menurunkan seluruh umat ke lapangan. Muhammadiyah akan terus memantau di lapangan. Muhammadiyah juga akan terus melihat siklusnya.
“Ya, kami tidak ikut serta dalam aksi tersebut. Namun kami juga tidak bisa menginterpensi kepada seluruh warga Muhammadiyah. Pada tanggal 2 Desember nanti, kami tidak bisa mendahului dan juga tidak bisa berandai-andai, apalagi meramal hasilnya. Muhammadiyah hanya yang ril-rilnya saja,” katanya.
Goodwill Zubir kembali menegaskan, pada aksinya bela islam III semua pihak harus memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, penyampaian aspirasi juga harus dengan cara-cara yang sopan, santun, Damai dan bermartabat.
Disinggung terkait makar, dia menjelaskan bahwa hal itu tergantung semua pihak, mulai dari cara menyikapi, jangan terlalu terburu-buru untuk memvonis suatu permasalahan. “Presiden juga ahli dalam menyapa masyarakat dengan cara blusukan. Kenapa tidak dengan kejadian seperti ini seluruh pihak harus turun ke lapangan, agar lebih mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi. Saya yakin dan percaya kalau menghadapinya dengan tenang, dihadapi dengan betul-betul, apalagi menyangkut masalah agama, saya rasa akan baik-baik saja,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin, menghimbau kepada seluruh warga Ciamis untuk tidak pergi ke Jakarta, untuk mengikuti kegiatan aksi demontransi bela islam III terkait dugaan kasus penistaan agama.
”Saya mengimbau warga Ciamis untuk menjaga kondusifitas. Diharapkan juga untuk tenang serta tidak terpancing demo ke Jakarta,” katanya.
Menurut Iing, imbauan tersebut sesuai dengan intruksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang meminta agar seluruh elemen masyarakat tidak mengikuti demo pada tanggal 2 Desember mendatang. Pihaknya juga menyarankan kepada seluruh warga Ciamis untuk tawakal dan istiqomah menyerahkan sepenuhnnya penanganan kasus tersebut kepada kepolisian
Di tempat terpisah, Ketua Hisbah FPI (Front Pembela Islam) Kabupaten Ciamis, Wawan Malik, mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan armada bus sebanyak lima unit untuk pemberangkatan peserta aksi ke Jakarta, 2 Desember 2016.
“Mereka (peserta) berasal dari berbagai elemen gabungan dari Organisasi Masyarakat, Pondok Pesantren, FPI dan HMI. Kami menuntut setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka agar segera dilakukan penangkapan,” singkatnya. (Tantan/Koran-HR)