Sejumlah aktivis PMII Kota Banjar tengah melakukan audiensi dengan pengurus DPD KNPI Kota Banjar. Photo: Hermanto/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sebagai wadah Organisasi Kepemudaan (OKP), harus merspon gelombang penyakit sosial generasi muda, khususnya yang tengah terjadi di Kota Banjar.
Untuk itu, sejumlah aktivis yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjar, menggelar audiensi dengan KNPI Kota Banjar, Senin (14/11/2016) lalu, bertempat di Kantor DPD KNPI Kota Banjar.
Perwakilan dari PMII, Tsabit Andrea Habibi, mengatakan, maksud kedatangannya itu untuk bertemu dengan pengurus KNPI, guna mendorong KNPI supaya merespon tentang fenomena yang terjadi, yakni gelombang penyakit sosial pemuda yang sedang “sakit” secara moral.
“Kami menyampaikan ke KNPI supaya merespon salah satu gejala fenomena pemuda yang tengah terjadi di Kota Banjar,” ujarnya.
Menurut Tsabit, arah kebijakan pemerintah selaku mandataris rakyat belum maksimal. Dia menilai, pemerintah belum menjalankan Undang Undang Pemberdayaan Pemuda Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
“Pemuda harus berdaya baik secara ekonomi dan baik secara kreativitas, hak-hak seperti itu kini tengah terpasung oleh Pemerintah Kota Banjar yang memang tidak menjalankan undang-undang pemberdayaan pemuda,” kata Tsabit.
Aktivis PMII lainnya, Herom, menambahkan, bahwa KNPI harus mengawal pembentukan KPAI. Selain itu, harus mendorong Raperda Perlindungan Anak dan Perempuan. Pihaknya pun mendorong untuk dianggarkannya anggaran bagi OKP.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KNPI Kota Banjar, Mamat Rahmat, berjanji bahwa pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi dari PMII. Menurutnya, ketiga poin tersebut akan ditindaklanjuti dengan segera, dan dia pun menyikapinya dengan sangat positif.
“Apa yang disampaikan oleh rekan-rekan PMII juga menjadi satu respon kami dari KNPI dalam menyikapi persoalan sosial yang sedang terjadi di Kota Banjar, yakni demoralisasi kalangan pemuda dan remaja,” kata Mamat. (Hermanto/Koran HR)