Photo: Ilustrasi net/Ist
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah kepala desa di wilayah Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mempersoalkan rencana pembelian sepeda motor inventaris kepala desa. Pasalnya, pembelian sepeda motor tersebut terkesan dipaksakan hanya pada satu jenis dan merek, yakni Honda CB 150 R.
Disamping itu, pembelian sepeda motor inventaris kepala desa itu juga ditengarai tidak mengacu serta mempertimbangkan kondisi geografis desa-desa yang akan menerima kendaraan tersebut.
Kepala Desa Cikupa, Endi, ketika ditemui Koran HR, Selasa (15/11/2016) pekan lalu, menilai, pembelian sepeda motor inventaris bagi kepala desa itu cenderung dipaksakan. Menurut dia, sepeda motor merek dan tipe Honda CB 150 R tidak cocok digunakan di wilayah pegunungan.
“Kami menyayangkan, Pemerintah Kabupaten Ciamis tidak mendengar aspirasi para kepala desa yang notabene dari wilayah pegunungan. Soal model okelah CB 150 R motor sport. Memang nyaman jika dipakai di perkotaan yang jalannya bagus. Tapi bagi kami, kendaraan jenis ini justru sulit untuk menerjang medan yang ada di wilayah kami,” katanya.
Endi mengungkapkan, usulan yang dia sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Ciamis tidak mendapat respon. Padahal, pembelian sepeda motor inventaris kepala desa itu diambil dari Alokasi Dana Desa (ADD).
Senada dengan itu, Kepala Desa Sidamulih, Tati Karyati, saat dihubungi Koran HR, Selasa (15/11/2016) lalu, tidak menyangkal, pembelian sepeda motor inventaris kepala desa tersebut diarahkan pada satu jenis dan merek.
Padahal, menurut Tati, sebagai perempuan, dia merasa akan kesulitan mengendarai sepeda motor Honda CB 150 R yang terkesan sebagai motor gede dan memiliki beban cukup berat. “Idih, kalau naik CB 150 R rasanya seperti apa ya, motornya gede, apa bisa saya naik motor yang gede begitu. Jika model KLX ya masih mendingan agak ramping dan tidak terlalu berat. Tapi jika boleh usul dan mau didengar sih, saya inginnya motor N-MAX saja, jenisnya matic terus mudah untuk dibawa,” katanya. (Suherman/Koran HR)