Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Ada-ada saja ulah para remaja jaman sekarang ini. Setelah obat batuk cair bernama Komix yang dijadikan pengganti minuman keras (miras) untuk mabuk-mabukan, kini ada lagi trend baru yang juga tak lazim, yakni membuat racikan minuman keras dengan menggunakan air rebusan pembalut wanita.
Menurut beberapa informasi yang berhasil dihimpun HR, bahwa mereka yang kerap mabuk minum air rebusan pembalut kebanyakan masih ABG (anak baru gede). Penasaran dengan hal itu, Koran HR mencoba menyusuri ke taman yang berada di belakang RSUD Kota Banjar, Sabtu (12/11/2016) malam, sekitar pukul 20.30 WIB.
Tidak berapa lama, yaitu sekitar pukul 21.10 WIB, datang empat orang remaja menggunakan dua sepeda motor jenis matic. Kemudian mereka memasuki taman yang remang-remang. [Berita Terkait: Dipakai Mabuk, Dinkes Banjar: Pembalut Wanita Mengandung Zat Kimia Berbahaya]
Tanpa sengaja HR pun mengikuti, lalu empat remaja itu berhenti di salah satu gazebo taman dan HR pun berhenti di gazebo yang sebelahnya dengan jarak kurang lebih hanya 2 meter. Mereka bercengkrama sambil ngobrol “ngaler-ngidul” namun entah apa yang dibicarakannya.
Kemudian, satu remaja diantara mereka membuka tas lalu mengambil dua buah botol air mineral. Jika itu hanya air biasa, tentu cara meminumnya pun seperti biasa. Tapi mereka meminumnya dengan menuangkannya pada gelas bekas air mineral.
Penasaran dengan hal itu, Koran HR pun kemudian mendekati empat orang remaja tersebut yang tengah minum-minum. Di situlah terjadi perbincangan. Salah satu dari mereka, sebut saja Japra (bukan nama sebenarnya), usianya baru 16 tahun, mengaku kalau dirinya beserta tiga orang temannya sedang mengkonsumsi minuman air rebusan pembalut wanita karena bisa memabukan.
“Tadinya kita mau beli obat batuk Komix atau anggur ginseng, tapi karena kosong jadinya kami mabok pakai air rebusan pembalut wanita saja,” kata Japra, kepada Koran HR.
Hal yang sama dikatakan Cuy (bukan nama sebenarnya), usianya 18 tahun. Menurut dia, mabuk air rebusan pembalut wanita ini memang sudah lama terjadi di Kota Banjar. Dia sendiri mengaku sudah mengenal mabuk air rebusan pembalut saat dirinya masih bekerja di daerah Bekasi-Jawa Barat.
“Tidak ada bedanya dengan miras, hanya saja kalau mabuk air rebusan pembalut ini rasanya sedikit lebih sepet. Makanya kita meminumnya dicampur dengan minuman yang manis,” ungkapnya.
Cuy juga menambahkan, dia bersama rekannya lebih memilih mabuk dengan cara seperti ini karena miras di Banjar mulai langka, dan jika ada pasti harganya mahal. “Mahal untuk beli miras mah, ya mending kayak gini saja murah tapi nge-fly-nya sama,” ujarnya, sambil tertawa. (Hermanto/Koran-HR)