Kepala Bidang Perindustrian Disperindagkop Kota Banjar, Neneng Widya Hastuti, S.Sos., M.Si. Photo: Muhafid/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Upaya pemerintah dalam mencetak wirausaha muda memerlukan waktu yang cukup panjang. Melalui berbagai terobosan program serta pengawalan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pertumbuhan pengusaha muda di Kota Banjar terus mengalami peningkatan.
Kepala Seksi Bina Sarana Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Kota Banjar, Isep Yedi Suparman, S.TP., saat ditemui Koran HR, Selasa (08/11/2016) lalu, mengatakan, meski peningkatannya tidak begitu signifikan, namun bibit pengusaha muda di Kota Banjar semakin mewarnai dunia ekonomi daerah.
Menurutnya, dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran, masyarakat Kota Banjar khususnya, selalu diberi kesempatan untuk mengembangkan produk unggulan melalui berbagai pelatihan maupun pendampingan dari Disperindagkop Banjar.
“Saat ini adalah tahun ketiga perekrutan wirausaha muda. Pemkot Banjar menargetkan 100 wirausaha muda dari program satu juta Wirausaha Baru (WUB) Provinsi Jawa Barat, yang mulai merekrut untuk tahun 2017,” ungkapnya.
Proses pendaftarannya cukup mudah, di mana para calon wirausaha dapat mendaftarkan diri ke Kantor Disperindagkop Kota Banjar dengan membawa foto copy KTP, Photo, Foto Copy Ijazah terakhir, surat keterangan sehat dari Puskesmas, surat keterangan usaha dari desa dan proposal rencana usaha yang sederhana.
Berdasarkan surat yang diberikan dari provinsi, pendaftaran dibuka hingga 15 November 2016. Nanti ada seleksi dari pihak provinsi. Bila target 100 tercapai, maka dilakukan di Banjar. Jika tidak, maka akan digabungkan dengan daerah lain.
Meski ada pendaftaran melalui online yang disediakan Disperindag Provinsi Jabar, pihaknya berhatap kepada masyarakat, khususnya pemuda yang berusia di bawah 55 tahun, bisa mendaftarkan ke kantor Disperindag Banjar secara langsung.
“Nanti kalau sudah lolos, para peserta akan mengikuti pelatihan dan studi banding yang diselenggarakan pihak provinsi. Mudah-mudahan masyarakat Banjar bisa memanfaatkan peluang ini,” terang Isep.
Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian Disperindagkop Kota Banjar, Neneng Widya Hastuti, S.Sos., M.Si., menambahkan, melalui program tersebut diharapkan motivasi masyarakat dalam membuat wirasuaha baru bisa meningkat. Namun, yang menjadi catatan dirinya adalah pola pikir masyarakat yang masih berkembang perlu dibenahi, yakni selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah.
“Jadi, program ini sekali lagi bukan untuk memberikan bantuan materi kepada para wirausaha baru. Tapi kita lebih mendorong agar masyarakat bisa lebih mandiri dan kreatif dalam mengembangkan produknya,” jelas Neneng.
Sedangkan, dalam pelatihan yang diselenggarakan pihak Pemprov, para peserta akan dilatih oleh para alumnus Universitas Padjajaran (Unpad) dalam memanajemen usaha, membangun jaringan serta pemberian wawasan terkait berbagai kebutuhan untuk menunjang produksi.
Karena para peserta berasal dari daerah, maka produk lokal nantinya yang akan dimotivasi oleh mereka. Setelah itu, para peserta akan diarahkan membangun komunitas sendiri di tiap daerah untuk saling berbagi pengetahuan yang menunjang masing-masing wirausaha baru tersebut.
Meskipun pendaftaran oleh pihak Disperindagkop Povinsi Jabar ditutup pada tanggal 15 November 2016, namun dia meyakini bahwa peluang pendaftaran akan kembali dibuka oleh pemerintah.
“Bagi yang belum memiliki kesempatan mendaftar saat ini, nanti pasti akan ada lagi program tersebut. Pada intinya, pemerintah sangat berharap masyarakat bisa melakukan kegiatan usaha untuk menunjang ekonomi sehari-harinya, guna mengurangi angka pengangguran,” pungkas Neneng. (Muhafid/Koran HR)