Photo: Ilustrasi net/Ist.
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Kepala Dirjen Budidaya Kementrian, Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Slamet Subiakto, memberikan bantuan benih ikan, udang dan kepiting sebanyak 560.000 ekor ke tiga desa di Kabupaten Pangandaran, Rabu (02/11/2016).
Tiga desa penerima bantuan tersebut yakni Desa Bojong, Kecamatan Parigi yang mendapat bantuan benih udang galah, ikan tawes dan nilem. Bantuan diserahkan langsung kepada Kepala Desa Bojong untuk ditabur di Sungai Citumang.
Selanjutnya, bantuan benih jenis ikan air payau, udang windu, kepiting dan rajungan diserahkan kepada Kepala Desa Karangjaldari, Kecamatan Parigi, dan Kepala Desa Cijulang, Kecamatan Cijulang yang akan ditabur di Sungai Cijulang dan Bojongsalawe.
Slamet Subiakto mengatakan, udang windu sebanyak 200.000 ekor, kepiting 20.000 ekor dan rajungan 20.000 ekor didatangkan dari Balai Benih Jepara.
Sedangkan, untuk jenis ikan air tawar seperti nilem 210.000 ekor, tawes 90.000 ekor, udang galah 20.000 didatangkan dari Sukabumi, dan jenis ikan air payau yang bisa hidup di air laut, yaitu nila merah serta nila salim didatangkan dari Karawang.
“Sebelumnya Kementrian KKP telah menaburkan benih ikan, udang dan kepiting di Kabupaten Pangandaran beberapa bulan lalu. Saya berpesan kepada masayarakat agar benih ikan, udang dan kepiting ini jangan buru-buru ditangkap,” katanya.
Pihaknya juga meminta kepada Kepala Dinas KPK Kabupaten Pangandaran, untuk segera membuat peraturan semacam SK dari bupati, atau Perda yang mengatur tentang penangkapan ikan di alam.
Jangan sampai masyarakat menangkap ikan yang sedang bertelor. Misalnya ikan tawes yang boleh ditangkap memilki ukuran berapa gram atau berapa centimeter. Sama halnya dengan udang galah maupun udang windu yang ada telornya untuk dilepaskan lagi.
“Dulu sekitar tahun 1984, Pangandaran memilki udang yang besar-besar telornya banyak, namun sekarang sangat sedikit sekali. Kita melakukan penebaran ini agar populasinya bisa bertambah,” tandasnya.
Menurut Slamet Subiakto, potensi udang windu di Pangandaran sangat luar biasa. Maka dari itu harus dijaga oleh semua masayarakat, jangan sampai masyarakat menangkap udang yang masih kecil. (Askar/R3/HR-Online)