Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Guna meminimalisir bertambahnya jumlah penderita demam berdarah, tim fogging dari Puskesmas Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terjun langsung ke lingkungan di mana warganya ada yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
Tim yang dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas Cijeungjing itu melakukan fogging di Dusun Bojongsari, RT.08, RW.04, Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Kamis (27/10/2016).
Kepala Puskesmas Cijeungjing, Susi Wartini, S.Km., M.Kes., mengaku sangat prihatin atas adanya warga yang terjangkit DBD. Untuk itu, pihaknya menginisiatif melakukan fogging di daerah tersebut.
“Yang terserang DBD itu sebanyak satu keluarga, yakni 4 orang. Kami langsung terjun ke lapangan setelah mendapatkan laporan dari pemerintah desa setempat, bahwa telah jatuh korban akibat DBD yang menimpa warganya itu,” terang Susi, saat ditemui HR Online, disela-sela kegiatannya.
Dia juga menyebutkan, dalam satu tahun ini, setiap musim hujan selalu ada korban DBD. Pihaknya mencatat hingga bulan ini sudah ada 6 orang yang terserang.
Menurutnya, kejadian itu diduga akibat prilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di wilayah tersebut tidak berjalan maksimal, dan hanya sebagian warga saja yang sadar akan PHBS. Sehingga, nyamuk aedes aegypti hidup dan berkembang dengan bebas.
“Dengan fogging ini merupakan langkah pencegahan dan hanya dapat membunuh induk nyamuk. Jadi, bagi warga yang menemukan keluarganya terserang demam dengan suhu badan tinggi, diminta untuk segera berobat ke puskesmas terdekat,” ucapnya.
Selain dengan cara fogging, lanjut Susi, pihaknya juga akan berusaha mengingatkan masyarakat agar terus menerapkan PHBS, terutama kegiatan 3 M, yakni, menguras, mengubur, dan menutup.
“Kami pun akan mengadakan pelatihan kader jentik atau disebut juga Kader Jumantik, untuk mensurvei jentik nyamuk di setiap rumah warga yang ada di Cijeungjing. Hal itu supaya dapat mencegah kejadian ini tidak terulang kembali,” jelas Susi.
Sementara itu, Sekretaris Desa Dewasari, Lukman, menambahkan, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya, serta penerapan PHBS di wilayahnya diduga yang menjadi penyebab hidupnya jentik nyamuk aedes aegypti.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya pun berharap kepada warga agar lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatannya, sehingga program Ciamis sehat dapat terwujud.
“Kedepannya, untuk menanggulangi sampah yang berserakan ini, kami akan membangun bank sampah. Kita sama-sama bersatu membersihkan lingkungan dan tingkatkan hidup bersih dan sehat,” kata Lukman. (Heri/R3/HR-Online)