Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Amblasnya Jalan Brigjen. M Isa di Lingkungan Siluman, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, yang merupakan jalan nasional pada hari Minggu (09/10/2016), membuat sejumlah pihak angkat bicara terkait penanganan jalan tersebut yang mengakibatkan banyak dampak besar bagi pengguna jalan maupun masyarakat Kota Banjar.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, saat meninjau lokasi amblasnya Jalan Brigjen. M Isa, Selasa (11/10/2016), menegaskan, bahwa pihaknya akan segera melakukan langkah perbaikan dengan dua tahap, yaitu pemasangan jembatan bailey dua arah, serta penganggaran untuk perbaikan Jembatan Ciputrapinggan di Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, pada tahun 2017 mendatang.
Menurutnya, penggunaan jembatan bailey bisa bertahan hingga dua tahun dan pemasangannya pun cepat, yakni memakan waktu sekitar 4 hari. Bahkan, Pemprov. Jabar telah melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat, terkait penanganan masalah tersebut.
“Setelah kita melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat, kita akan pasang balok box yang permanen. Mudah-mudahan selama 1 bulan sudah beres,” kata guberur yang akrab disapa Aher itu, kepada sejumlah awak media.
Pemasangan boks menjadi pilihan, karena pengerjaan akan lebih cepat. Aher juga menjelaskan, boks tersebut berupa gorong-gorong yang berukuran tinggi 5 meter dan lebar 5 meter.
“Setelah dipasang boks, nantinya akan ditimbun tanah dan diratakan kembali, kemudian diaspal. Dengan boks yang berukuran 5 meter itu cukup memadai untuk jalan air yang berada di bawah jalan amblas tersebut. Karena penyebab amblasnya jalan ini akibat terkikis air. Gorong-gorong yang ada terlalu kecil sehingga air tidak bisa masuk,” terangnya.
Namun, mengenai waktu untuk memulai pengerjaannya, Aher sendiri mengaku belum tahu kapan pastinya, sebab yang akan mengerjakan perbaikan jalan tersebut adalah pihak Balai Jalan Nasional.
Di tempat yang sama, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Haryadi, mengatakan, kejadian jalan amblas yang terjadi di Kota Banjar ini merupakan peristiwa yang tidak diinginkan oleh semua pihak.
Namun dirinya menduga bencana ini karena ulah manusia yang tidak menjaga lingkungannya, di mana penumpukan sampah mengakibatkan gorong-gorong yang ada di bawah jalan menjadi tersumbat, dan airnya mengikis tanah sehingga menimbulkan amblas.
“Ini memang merupakan bencana alam karena kondisi cuaca yang buruk. Tapi kami juga mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada. Kami mendorong BPBD yang ada di daerah untuk melakukan tindakan preventif, selalu mengingatkan warga supaya berhati-hati dan mengkampanyekan agar menghargai lingkungan,” tandas Haryadi.
Sementara itu, Kepala Pengelolaan Jalan Wilayah V Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Agus Budiono, mengaku pihaknya telah berupaya maksimal mengantisipasi terjadinya bencana, khususnya pada jalan, dengan menerjunkan tim pengawasan, pemeliharaan serta perawatan jalan secara berkelanjutan.
“Semua kerugian material jalan yang rusak akibat bencana sedang kita hitung. Tapi, kami yakin kejadian ini adalah murni bencana alam,” tegas Agus Budiono.
Pada kesempatan itu, Walikota Banjar, DR. Hj. Ade Uu Sukaesih, S.IP., M.Si., menginginkan jalan nasional yang amblas itu secepat mungkin diperbaiki dengan dibuatkan jembatan permanen. Sebab, dirinya khawatir akibat pengalihan arus lalu-lintas melalui jalur alternatif, maka jalan kota akan cepat rusak.
“Kontruksi jalan kota bukan untuk angkutan berat, apalagi menjelang tahun baru. Jadi kalau tidak segera diperbaiki oleh pemerintah pusat, Pemkot Banjar akan kewalahan dalam segi anggaran,” jelas Ade Uu. (Muhafid/Hermanto/Koran-HR)