Ketua Kelompok Pengrajin Kue Caketra Desa Neglasari, Uun Undang (tengah), bersama pengrajin, menunjukan kue caketra hasil diproduksinya. Photo: Hermanto/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Mendengar nama kue caketra mungkin masih terasa asing bagi sebagian masyarakat Kota Banjar. Padahal kue tersebut merupakan makanan khas yang diproduksi di Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar.
Bahkan, kue berbentuk bulat kecil berwarna merah dan putih ini sangat terkenal dan laku laris di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Kue kering berbahan dasar tepung tapioka, gula pasir, jahe, dan kelapa itu sebagian besar diproduksi secara rumahan di Dusun Warungbuah, RT/RW. 32/16, Desa Neglasari. Dalam satu bulan, pengrajin kue caketra bisa menghabiskan satu ton tepung tapioka, dan omzet bersih dari penjualannya mencapai Rp.1,5 sampai Rp.2 juta.
Ketua Kelompok Pengrajin Kue Caketra Desa Neglasari, Uun Undang (52), mengatakan, kue kering ini wajar jika terkenal di wilayah Jawa Tengah, karena sebagian besar pemasarannya dikirim ke wilayah Jawa Tengah, seperti, Majenang, Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Gombong, Sumpiuh, dan Kebumen.
“Di Banjar kue ini kurang laku dan kurang peminat, tetapi di Jawa Tengah malah laku keras,” tuturnya, saat ditemui Koran HR, di salah satu home industri kue caketra, Selasa (04/10/2016) lalu.
Selain ke Jawa Tengah, lanjut Uun, penjualan kue caketra juga dikirim ke Banjarsari, Lakbok, Kabupaten Ciamis, dan Padaherang, Kabupaten Pangandaran. Sedangkan, di Kota Banjar yang menerima hanya dua toko kue saja.
“Ini kue khas Kota Banjar, jadi saya berharap kue ini bisa terkenal di kota asalnya,” kata Uun.
Di tempat terpisah, Plt. Kabid. Perdagangan Dinas Perindusterian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Banjar, Rahmat Barkah, berjani, pihaknya akan memfasilitasi pemasaran kue khas Banjar tersebut.
“Itu kan aset dan makanan khas Kota Banjar, jadi kami siap dan akan memfasilitasi pemasarannya,” kata Rahmat. (Hermanto/Koran HR)