Photo: Ilustrasi net/Ist
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Anggota DPRD Kabupaten Ciamis, Wagino, mengatakan, perubahan status hutan lindung menjadi hutan produksi menjadi salah satu penyebab terjadinya serangkaian musibah bencana alam yang melanda wilayah Kabupaten Ciamis.
Wagino menjelaskan, berkurangnya hutan lindung akibat dijadikan hutan produksi membuat penahan erosi di bukit yang dikelola Perhutani kian berkurang. Alhasil, bencana longsor pun sulit dihindari.
“Meski bencana ini adalah bersifat alam, namun ada penyebabnya. Salah satunya ya itu dia, akibat banyak hutan lindung yang dialih fungsikan menjadi hutan produksi, sehingga di pegunungan saat ini sudah tidak ada lagi serapan yang mampu menahan air,” kata Wagino, saat ditemui Koran HR, Senin (24/10/2016) pekan lalu.
Pada kesempatan itu, Wagino menuding Perum Perhutani terkesan tidak lagi mengindahkan dampak dan akibat dari banyaknya hutan yang dijadikan hutan produksi. Wagino menyayangkan pihak Perhutani terlalu komersil dalam pengolahan hutan dan hasilnya.
“Mestinya Perhutani tetap mejaga kelestarian alam dengan mempertahankan hutan lindung sebagai penyangga terjadinya longsor. Saya bicara seperti ini karena ini fakta, apa adanya. Dan yang membuat rumah warga Desa Sukahurip hancur adalah setelah material kayu jati dan tunggak yang terbawa banjir menghantamnya. Jadi saya harap Perhutani stop pengembangan hutan produksi dan kembali membuat lahan hutan lindung,” katanya. (Tantan/Koran HR)
Berita Terkait
Nanang Desak Pemkab Ciamis, Pangandaran dan Kota Banjar Evaluasi Hutan Produksi