Photo: Ilustrasi net/Ist
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Air seni tikus selama ini dianggap mengganggu hanya karena baunya yang tidak sedap. Tetapi, lebih dari itu ternyata air seni tikus juga menjadi media perantara salah satu penyakit yang cukup berbahaya, yaitu Leptospirosis. Dan penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian kepada Manusia.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Keswan, Ikan dan Kesmavet Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Ciamis, drh. Nugrahawati, MP, kepada Koran HR, Selasa (27/09/2016) lalu. Menurutnya, penyakit itu biasa muncul di musim hujan. Karena di saat musim hujan terjadi kelembaban yang dapat memicu berkembangnya berbagai virus dan bakteri yang mengancam kesehatan manusia.
“Leptospirosis ini jenis penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia. Proses penularannya melalui bakteri,”kata Retty, sapaan akrabnya.
Retty menuturkan, melalui air seni tikus, bakteri ini dapat menular ke tubuh manusia melalui bagian tipis kulit, selaput lendir, luka, makanan dan air. Bakteri ini pun akan menyebar dalam waktu 4-10 hari setelah masuk ke dalam aliran darah manusia.
”Air tawar salah satu tempat hidup bakteri ini. Sehingga kita perlu hati-hati ketika membersihkan lingkungan. Dan yang paling bahaya lagi bahwa bakteri ini dapat menyebabkan kematian jika menyerang organ tubuh penting, seperti jantung, paru-paru atau ginjal tanpa penanganan yang cepat dan tepat,”terangnya.
Retty menjelaskan, beberapa gejala yang perlu diwaspadai sebagai gejala Leptospirosis, yaitu pusing, demam tinggi dengan tubuh menggigil, muntah, nyeri otot punggung dan betis serta radang pada mata. “Di Kabupaten Ciamis kami belum menerima laporan terkait penderita penyakit tersebut. Namun, kami sudah siap melakukan tindakan apabila menerima laporan adanya penderita, baik dari Dinas Kesehatan maupun masyarakat,”ungkapnya.
Pihaknya pun, kata Retty menghimbau kepada masyarakat agar melakukan pencegahan dini agar terhindar dari penyakit tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan, yakni membersihkan lingkungan sekitar rumah dan harus selalu melindungi diri dengan sarung tangan dan sepatu bot apabila beraktivias di tempat yang kotor. Selain itu, tempat penampungan air harus selalu tertutup dan tempat-tempat lainnya harus dalam keadaan bersih agar terhindar dari kontaminasi kotoran tikus.
“Agar terhindar dari penyakit tersebut perlu menghindari bakteri yang disebabkan dari kotoran tikus dengan cara menjaga kebersihan diri sendiri, tempat tingggal dan lingkungan. Kalau lingkungan kita bersih, dipastikan tikus enggan berlama-lama tinggal dan menyebarkan penyakit,”pungkasnya. (Tantan/Koran HR)