Salah satu kegiatan Safari Literasi RBK Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Budaya baca yang masih rendah di kalangan pelajar, pemerintah terus melakukan upaya dalam membuat terobosan. Salah satunya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang tertuang dalam semangat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2015. Di Jawa Barat, terobosan tersebut diterjemahkan dalam kegiatan WJLRC (West Java Leaders Reading Challenge).
Berdasarkan laporan sementara tim WJLRC Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Kota Banjar masih menduduki peringkat terendah daerah budaya literasi dan Kota Bogor sebagai menempati peringkat pertama budaya literasi.
“Hal tersebut saya yakini karena dukungan dari Dinas Pendidikan dalam memfasilitasi kegiatan literasi rendah,” kata Siti Maroah, Pengurus Ruang Baca Komunitas (RBK) Kota Banjar, kepada HR Online, Jum’at (28/10/2016).
Sebagai komunitas yang bertekad berjuang di bidang literasi, tambahnya, RBK mencoba mendekati sejumlah sekolah untuk bekerjasama dalam kegiatan literasi guna mendorong peningkatan budaya literasi di kalangan pelajar di Kota Banjar.
“Saya merasa prihatin. Namun, ada maupun tidaknya program dari Pemkot Banjar, kita sudah bertekad bulat membantu siswa agar semangat budaya literasi tumbuh,” tegasnya.
Sementara itu, selain membantu dalam dorongan motivasi kepada pelajar melalui Safari Literasi yang ada di Banjar, RBK juga menyediakan ruang baca alternatif berupa Mini Library yang bertempat di Lingkungan Parunglesang, Kelurahan/Kecamatan Banjar.
“Kami sudah berencana 25 sekolah di Banjar hingga akhir Oktober 2016 dikunjungi semua dalam kegiatan Safari Literasi. Alhamdulillah Safari Literasi yang ke 23 bertepatan dengan peringatan sumpah pemuda,” ujar Sofian Munawar, Pendiri RBK, kepada HR Online saat di SMAN 1 Banjar.
Ia berharap, semangat sumpah pemuda menjadi pemicu dan pemacu bagi para pelajar dan kalangan muda untuk menjadikan momentum tersebut menumbuhkan semangat serta kegemaran dalam membaca. (Muhafid/R6/HR-Online)