Petugas Satnarkoba Polres Ciamis bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis saat melakukan razia di sebuah apotek yang berada di wilayah Ciamis Kota, Rabu (29/09/2016). Foto: Dian Sholeh Wardina/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Satnarkoba Polres Ciamis bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis menemukan puluhan jenis obat dan susu bubuk kedaluwarsa di dua apotek yang berada di wilayah Ciamis Kota, Rabu (29/09/2016). Temuan itu terungkap ketika kedua institusi ini melakukan razia menyusul maraknya peredaran obat palsu dan kadaluwarsa di berbagai kota di Indonesia.
Kasat Narkoba Polres Ciamis, AKP Agus Susanto, mengungkapkan, pihaknya melakukan razia sebagai bentuk antisipasi agar peredaran obat palsu dan kadaluwarsa dapat dicegah sedini mungkin di wilayah hukum Ciamis.
“Fokus kami sebenarnya mengantisipasi peredaran obat palsu. Tapi kami pun mengecek apakah ada obat kadaluwarsa yang masih dijual di sejumlah apotek di Ciamis. Karena obat kadaluwarsa juga sama berbahaya. Ternyata setelah dilakukan razia, ditemukan juga obat kadaluwarsa,” terangnya.
Menurut Agus, dari hasil razia, petugas menemukan enam jenis obat yang sudah kedaluwarsa. Obat itu diantaranya obat penghilang rasa nyeri, vitamin dan obat sakit kepala. “Setelah ditemukan obat kadaluwarsa, kami akan segera melakukan pemusnahan bersama Dinas Kesehatan,” ujarnya.
Agus mengatakan, razia akan terus dilakukan dan menyusur sejumlah apotek lainnya yang berada di wilayah hukum Polres Ciamis. “Razia ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi akan terus berlanjut ke apotek lainnya. Apabila ditemukan ada apotek yang melanggar hukum, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” katanya.
Dari pantaun HR Online, petugas melakukan razia diawali ke sejumlah apotek yang berada di sekitar RSUD Ciamis. Di sana petugas tidak menemukan obat kadaluwarsa. Hanya, petugas menemukan susu bubuk bayi yang sudah kedaluwarsa.
Setelah dari sana, petugas kemudian menyisir ke apotek yang berada di Jalan Martadinata atau tepatnya di daerah Maleber. Di sana petugas menemukan sejumlah obat dan cairan untuk pencampur obat yang sudah kedaluwarsa yang disimpan di gudang obat.
Setelah itu petugas menyusur ke sebuah apotek di dekat RS Al-Arif. Di sana petugas tidak menemukan obat kedaluwarsa. Begitupun saat memeriksa di apotek yang berada di Jalan Ampera.
Sementara itu, salah satu pemilik apotek di Ciamis, Ade Hasim, mengatakan, obat kedaluwarsa yang ditemukan di tempatnya sudah tidak diperjualbelikan. Obat itu justru disimpan di gudang menunggu ditarik oleh pemilik barang dari salah satu perusahaan farmasi.
“Biasanya bulan Agustus ada petugas dari perusahaan tersebut menarik barangnya, tetapi sampai saat ini belum ada. Yang pasti, temuan obat kadaluwarsa itu bukan yang kami jual, tetapi yang disimpan di gudang. Obat itu masih disimpan karena belum ada penarikan dari pemilik barang,” ujarnya. (DSW/R2/HR-Online)