Agus (55), warga Dusun Sindangasih, Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, selama 34 tahun kecanduan mengkonsumsi puluhan obat Paramex dalam setiap harinya. Foto: Edji Darsono/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Karena kebiasaan buruk yang sudah berlangsung selama 34 tahun, membuat Agus (55), warga Dusun Sindangasih, Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kencanduan obat warung merk Paramex hingga mengkonsumi puluhan tablet pada setiap harinya.
Anehnya, pria berkumis tebal ini, mengaku tidak pernah mengalami over dosis, meski mengkonsumsi puluhan tablet dalam setiap harinya. Malah, apabila kebiasaan itu dihentikan atau telat memakan obat satu jam saja, membuat badannya terasa nyeri dan menggigil.
Saat ditemui HR Online, Kamis (22/09/2016), Agus mengaku dirinya sudah ketergantungan obat Paramex sejak tahun 1982 silam. Menurutnya, meski sudah 34 tahun melakukan kebiasan buruk tersebut, namun tidak pernah mengalami keluhan pada kesehatannya. “Malah, obat Paramex ini membantu aktivitas kerja saya. Telat minum obat satu jam saja, bisa-bisa saya langsung sakit badan menggigil,” katanya.
Awalnya, terang Agus, dirinya sering mengalami sakit kepala. Setelah memeriksakan ke dokter, terang dia, kemudian diketahui dirinya memiliki penyakit migren. “Saya pernah mencoba mengkonsumsi obat dari dokter, tapi tidak membuat sakit kepala reda. Tapi, ketika mengkonsumsi obat paramex, justru malah sembuh. Hanya masalahnya harus minum minimal 2 tablet setiap dua jam sekali,” ucapnya.
Agus pun mengaku dirinya bisa menghabiskan tujuh lembar obat Paramex atau sekitar 28 tablet pada setiap harinya. “Tapi, kalau kondisi badan lagi fit, paling habis 24 tablet. Kalau lagi gak enak badan, baru dosis dinaikkan menjadi 28 tablet per hari. Makan obatnya memang tidak sekaligus, tetapi secara bertahap. Bisa 2 atau sampai 6 tablet sekali minum setiap dua jam sekali. Bagaimana kebutuhan saja,” ujarnya.
Agus mengatakan, keluarganya pun pernah khawair dengan kebiasaan ketergantungan obat yang dialaminya. Bahkan, kata dia, dirinya pernah pergi ke dokter sebagai upaya untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
“Tapi, dokter malah mengembalikan kepada saya agar memiliki niat dan berusaha berhenti mengkonsumsi obat secara berlebihan. Menurut dokter, mengkonsumsi obat secara berlebihan lambat laun akan mengalami kerusakan pada hati, ginjal dan beresiko terjadi pendarahan pada lambung,” katanya.
Agus pun mengaku pernah menuruti intruksi dokter. Karena dia khawatir kedepannya akan terjadi sesuatu yang buruk pada kesehatannya. Namun, hal itu malah membuat dirinya tersiksa. “Saya sekarang pasrah saja. Karena sulit menghentikan kebiasaan buruk ini. Karena saya tidak kuat menahan sakit badan dan menggigil apabila telat mengkonsumsi obat Paramex,” ujarnya. (Dji/R2/HR-Online)