Areal yang akan digunakan untuk kawasan genangan air Bendungan Leuwikeris. Foto: Istimewa/Bappeda
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ciamis kini tengah melakukan kajian terhadap pengembangan kawasan genangan menyusul akan dibangunnya Bendungan Leuwikeris yang berlokasi di 5 desa/kelurahan di Kecamatan Cijeungjing dan Kecamatan Ciamis. Langkah ini dilakukan untuk mendesain kawasan tersebut agar kedepan bisa bermanfaat, baik secara ekonomis, lingkungan maupun sosial.
Kepala Bappeda Kabupaten Ciamis, Kusdiana, didampingi Kabid Fisik dan Sarana Bappeda Kabupaten Ciamis, Tino Armyanto, mengatakan, banyak potensi ekonomis yang bisa dikembangkan di sekitar kawasan genangan Bendungan Leuwikeris. Diantaranya kawasan rekreasi wisata, perikanan, pemanfaatan air baku PDAM dan pengembangan kawasan perkotaan.
“Meski teknis proyek pembangunan Bendungan Leuwikeris ditangani oleh Kementerian PU, namun Pemkab Ciamis harus memberikan peran agar bendungan ini nantinya bisa dirasakan secara luas oleh masyarakat. Makanya, kita melakukan kajian ilmiah agar kehadiran bendungan ini nantinya bisa multiguna,” katanya, kepada Koran HR, pekan lalu.
Tino menjelaskan, dalam kajian yang dilakukan pihaknya serta dibantu sejumlah ahli dari konsultan teknis, tidak hanya menelaah dari aspek potensi ekonomis saja, tetapi juga menelaah agar di sekitar kawasan genangan tidak terkena dampak kerusakan lingkungan pasca dibangunnya bendungan tersebut.
“Apabila di sekitar genangan bendungan ini kedepannya bisa bermanfaat secara ekonomis, tentunya harus dijaga keutuhan lingkungannya. Karena potensi ekonomis yang bisa digali di sekitar genangan, yakni memanfaatkan keasrian alamnya,” ujarnya.
Dari hasil kajian tersebut, lanjut Tino, diperoleh kesimpulan bahwa kawasan Bendungan Leuwikeris layak dimanfaatkan untuk kawasan rekreasi wisata, pengembangan perikanan, pemanfaatan air baku PDAM dan pengembangan kawasan perkotaan.
“Kawasan yang akan digunakan untuk rekreasi wisata, yakni di area green belt (sabuk hijau) atau di sepanjang simpadan genangan bendungan. Selain bisa dikembangkan menjadi objek wisata air, juga berpotensi dibangun kawasan resort atau villa yang menjual pemandangan alam di sekitar bendungan,” ucapnya.
Untuk mendukung pengembangan kawasan, lanjut Tino, di dekat area wisata bendungan atau di jalur Lingkar Selatan pun perlu dibangun sentra perdagangan hasil pertanian dan hasil bumi. Hal itu untuk mendukung keramaian dan pengembangan kawasan di daerah tersebut.
“Di daerah Benteng terdapat buah durian yang cukup dikenal luas. Makanya, di sekitar kawasan wisata perlu didukung oleh sentra perdagangan yang menjual hasil pertanian dan produk khas Ciamis. Selain potensi wisata, ada juga potensi perdagangan yang bisa diciptakan di sekitar kawasan tersebut,” katanya.
Kebetulan, tambah Tino, dalam rancangan RDTR Kabupaten Ciamis terdapat rencana untuk mengembangkan daerah Lingkar Selatan. “Artinya, konsep pengembangan parawisata di Bendungan Leuwikeris bisa disinergikan dengan pengembagan kawasan di jalur Lingkar Selatan,” pungkasnya. (Bgj/Koran-HR)