Asep (24), pedagang bendera asal Cicaheum, Bandung, sengaja berjualan bendera dan umbul-umbul di Jalan Tanjungsukur, Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-71, di Kota Banjar penjual bendera merah putih dan umbul-umbul marak terlihat hampir disetiap penjuru jalan yang ada di wilayah perkotaan.
Asep (24), pedagang bendera asal Cicaheum, Bandung, mengaku berjualan bendera dan umbul-umbul sejak tanggal 21 Juli 2016, dan mangkal di Jalan Tanjungsukur, tepatnya di Lingkungan Cikabuyutan Timur, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, bersama tiga orang temannya.
Karena berjualan bendera cukup menjanjikan, Asep bersama tiga orang temannya rela menyewa rumah kontrakan di Kota Banjar, yang lokasinya berada di Perumahan Doboku, Kelurahan Pataruman.
“Saya jauh-jauh dari Bandung hanya untuk mengais rejeki di Kota Banjar dalam moment tahunan ini. Alhamdulillah pembelinya lumayan banyak, sekitar 20 hingga 40 pembeli setiap harinya,” kata Asep, saat dijumpai HR, Senin (08/08/2016).
Dia menyebutkan, harga bendera yang dijualnya cukup bervariatif, sesuai dengan jenisnya. Untuk satu umbul-umbul dijual seharga Rp.35.000-Rp.50.000 ribu, dan bendera dijual dengan harga Rp.25.000. Sedangkan, untuk jenis background bermotif dia hargai Rp.200 ribu-Rp.250 ribu.
“Harga yang saya bandrol ini cukup murah. Jadi ketika pembeli menawar, kita agak berat menurunkannya, karena kita di sini butuh biaya tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup selama di kontrakan,” tuturnya.
Asep juga mengaku, bahwa semua barang dagangannnya itu diambil dari Garut. Rencananya dia dan teman-temannya akan berjualan di Kota Banjar hingga tanggal 17 Agustus nanti, atau jika semua barang dagangannya habis terjual.
Kaitan dengan aktivitas usahanya yang menempati jalan trotoar, dirinya mengaku selama ini tak pernah diusir oleh petugas Satpol PP. Menurut Asep, asalkan tidak mengganggu pejalan kaki, dirinya pun diperbolehkan berjualan untuk sementara waktu.
“Ini kan dagangan musiman, lagian pejalan kaki jarang yang menggunakan trotor yang saya tempati sekarang. Sebelum saya menempatinya, saya terlebih dahulu izin sama pihak RT setempat, untungnya mereka mengizinkan. Saya mulai jualan dari jam 06.30 pagi hingga jam 5 sore,” terang Asep.
Sementara itu, Rizal (29), warga Purwodadi, Kabupaten Ciamis, mengaku sengaja membeli pernak-pernik HUT kemerdekaan berupa umbul-umbul dan bendera di Kota Banjar, karena harganya cukup variatif. Selain itu, motif yang ditawarakan juga cukup beragam.
“Ya sambil jalan-jalan di Kota Banjar, saya sempatkan membeli bendera, umbul-umbul serta background untuk dipasang di rumah supaya lebih meriah saja dalam perayaan proklamasi ini,” katanya. (Muhafid/Koran-HR)