Kepala Dusun Pari, Karsa Sukarsa, tampak tengah menunjukan lokasi kebun, di Dusun Pari Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis, ditemukannya Granat. Foto: Edji Darsono/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Idi (78), sesepuh warga Dusun Pari, Desa Linggapura, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menduga, granat aktif yang ditemukan di pekarangan rumah warga setempat, Sabtu (30/07/2016) lalu, merupakan bekas peninggalan masa pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) pada masa tahun 1950-an. Sebab, di lokasi kebun tersebut, dulunya menjadi markas dan tempat persembunyian gerombolan DI/ TII.
Pada jaman itu, kata Idi, gerombolan dari berbagai daerah berkumpul di lokasi atau di kebun tersebut. Menurut dia, granat itu sengaja disembunyikan atau mungkin terjatuh dan terkubur di tanah.
“Jadi, granat itu bukan peninggalan jaman penjajahan Belanda seperti yang diduga sebelumnya. Karena kalau dirunut dari sejarah, lokasi itu merupakan bekas markas gerombolan DI/TII,” ujarnya, kepada Koran HR, Selasa (02/08/2016).
Sementara itu, Kapolsek Kawali, Kompol K. Erisyadi, SAP.MM, didampingi Kanit Sabhara, Aiptu Dayat, membenarkan adanya penemuan granat. Menurut dia, meski kondisinya sudah berkarat tapi granat itu masih aktif.
“Granat temuan itu sudah dititipkan ke Mapolres Ciamis,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Engkus (63), warga Dusun Pari RT 03/RW 03 Desa Linggapura, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, menemukan sebuah granat mortir saat berkebun di pekarangan rumahnya. Granat yang diduga masih aktif itu setelah ditemukan langsung diserahkan ke Mapolsek Kawali.
Engkus, mengatakan, saat dirinya mencangkul tanah di pekarangan rumahnya, Sabtu (30/07/2016), tiba-tiba saja ujung cangkul membentur benda keras. Dia awalnya mengira benda keras itu adalah batu. (Dji/Koran-HR)
Berita Terkait
Mencangkul di Pekarangan Rumah, Warga Kawali Ciamis Temukan Granat Aktif
Polisi: Granat yang Ditemukan Warga Kawali Ciamis Diduga Peninggalan Belanda
Penemu Granat di Kawali Ciamis Kaget, “Sempat Dilempar dan Membentur Tiang”