Mamat Rahmat, Ketua KNPI Kota Banjar saat menyambut tim penilai pemuda pelopor tingkat provinsi di halaman BMT Nur Desa Balokang, Kecamatan Banjar, Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakayat.com),-
Ajang lomba pemuda pelopor tingkat Provinsi Jawa Barat, Kota Banjar berhasil masuk 3 besar bidang sosial budaya yang diwakili pemuda Desa Balokang, Kecamatan/Kota Banjar, dengan karya inovasinya mendirikan lembaga ekonomi Baitul Mal wat Tamwil (BMT).
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjar, Mamat Rahmat, S.STP.,M.Si., mengatakan, bahwa ajang pemuda pelopor merupakan sarana yang diselenggarakan pemerintah untuk memotivasi pemuda dalam menunjukan karya nyata serta inovasinya kepada masyarakat.
“Alhamdulillah pemuda Kota Banjar bisa terpilih menjadi nominasi 3 besar dalam ajang tingkat provinsi ini. Tidak mudah menjadi nominator, karena perlu perjuangan besar seperti merubah pola pikir masyarakat menjadi lebih baik dari sebelumnya dalam bidang sosial dan budaya,” kata Mamat saat memberikan sambutan dalam menyambut tim penilai pemuda pelopor dari provinsi, Kamis (4/8/2016).
Mamat menceritakan perjuangan nominator asal Kota Banjar, Deris Nurrahman, perintis BMT Nur. Dalam upayanya mengajak masyarakat Desa Balokang untuk membudayakan menabung sejak tahun 2012, dengan bermodalkan uang Rp. 1 Juta, lembaga yang melayani simpan pinjam tersebut kini memiliki 800 nasabah dengan omset tiap tahunnya kurang lebih mencapai Rp. 500 Juta.
“Nasabah dapat menabung dengan sampah maupun uang di lembaga BMT Nur. Hal inilah yang menurut kita layak dijadikan kader muda yang inovatif serta patut dijadikan inspirasi bagi pemuda lain. Terlebih bisa masuk nominasi ditingkat provinsi, semoga bisa masuk tingkat nasional,” ucapnya.
Sementara itu, Deris Nurrahman, pemilik BMT Nur, mengatakan, kegelisahan dirinya melihat kondisi masyarakat Desa Balokang yang perlu dipermudah dalam masalah ekonomi. Merintis lembaga ekonomi untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat, dirinya bertekad memberikan pemahaman baru kepada masyarakat untuk gemar menabung.
“Kami melayani simpan pinjam kepada masyarakat dengan konsep Islam melalui lembaga BMT ini. Untuk simpan, tidak harus dengan uang, sampah pun kami layani karena memiliki nilai ekonomi. Selain itu, kami juga memfasilitasi dermawan yang hendak menyalurkan sebagian rizkinya kepada orang yang berhak menerima. Sungguh perjuangan cukup panjang dan keras, karena kita tidak hanya duduk menunggu, tapi jemput bola kepada nasabah,” katanya kepada HR Online. (Muhafid/R6/HR-Online)