Seorang ahli geologi dan bencana tsunami Bringham Young University (BYU) dan Utah Valley University Amerika saat melakukan penelitian di sepanjang pantai Pangandaran, pekan lalu. Foto: Entang SR/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Kabupaten pangandaran merupakan salah satu daerah yang memiliki garis pantai sepanjang 91 kilometer mulai dari Kecamatan Kalipucang sampai Kecamatan Cimerak. Untuk itu, tidak salah bila ahli geologi dan tsunami dunia melakukan penelitian terkait keberadaan endapan batuan di wilayah tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena, Selasa (02/08/2016), mengatakan, untuk mempelajari atau meneliti endapan batuan sebenarnya tidaklah mudah.
“Karena diperlukan alat yang super canggih dan biaya yang tidak sedikit. Tapi kali ini, Kabupaten Pangandaran beruntung, lantaran semua beban biaya dan peralatan ditanggung oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama sejumlah universitas dalam dan luar negeri,” katanya.
Nana menjelaskan, para ahli geologi dan tsunami dari penjuru dunia sengaja datang ke Pangandaran untuk mempelajari struktur endapan bebatuan. Kedatangan mereka secara tidak langsung memberikan pelajaran sangat berharga bagi masyarakat Pangandaran.
“Secara tidak langung warga dibekali pengetahuan bagaimana untuk menghindari tsunami dan meminimalisir resiko dampak yang ditimbulkannya,” kata Nana.
Informasi yang berhasil dihimpun Koran HR, ahli geologi dan tsunami yang melakukan penelitian selama enam hari itu diantaranya, dua orang dari LIPI, dua puluh orang dari Bringham Young University (BYU) dan Utah Valley University, terdiri dari empat profesor dan 16 mahasiswa. Kemudian sembilan orang dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. (Ntang/Koran-HR)