Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Musyawarah antara tokoh dan element masyarakat Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, yang menolak kedatangan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, dengan pihak panitia acara Halal Bil Halal Desa Dadiharja, ternyata tidak membuahkan hasil. Pihak panitia dikabarkan tetap akan mengundang Dedi Mulyadi di acara tersebut.
Namun, sebagai bentuk penolakan terhadap kedatangan Dedi, tokoh ulama dan warga setempat akan menggelar istigosah yang dijadwalkan digelar setelah sholat Jum’at, (15/07/2016). [Berita Terkait: Meski Dapat Kecaman, Bupati Purwakarta Tetap Akan Datang ke Ciamis]
Tidak adanya kata sepakat antara warga yang menolak kedatangan Dedi dengan pihak panitia dikabarkan membuat tensi pro dan kontra semakin memanas. Namun, pihak yang kontra akhirnya memilih jalan penolakan secara damai, yakni dengan menggelar acara istigosah.
Penolakan warga yang kontra terhadap kedatangan Dedi ke Kecamatan Rancah, ternyata mendapat dukungan dari MUI setempat. Hal itu terlihat pada surat pernyataan yang ditandatangani Ketua MUI Rancah, atas nama Tokoh Agama, Masyarakat, Pemuda dan Ormas. Dalam surat itu dengan tegas menolak secara tertulis kedatangan Dedi Mulyadi. Surat itu ditujukan kepada Camat Rancah dan ditembuskan ke seluruh unsur Muspika setempat.
Seperti dilansir rancahpost.co.id, Yayasan Simpay, pihak panitia yang mengundang Dedi Mulyadi, merupakan sebuah paguyuban warga Desa Dadiharja, Kecamatan Rancah, yang merantau di kota-kota besar.
Dikutip rancahpost.co.id, justru karang taruna setempat tidak dilibatkan sebagai tuan rumah. Karang taruna hanya dilibatkan sebagai koordinator parkir di lapangan. Terlebih, perizinan acara tersebut dikabarkan diselipkan dalam surat izin turnamen sepakbola.
Alasan penolakan tersebut lantaran Dedi Mulyadi dianggap sudah merusak aqidah islam menyusul kebijakannya di Purwakarta yang membangun patung-patung serta kegiatan lainnya yang dinilai bertentangan dengan ajaran islam. (rancahpost/R2/HR-Online)