Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Proyek penggalian kabel optik di sepanjang jalan Paledah-Padaherang, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, meninggalkan kesan dan persoalan. Terlebih, proyek penggalian kabel optik tersebut sebelumnya tidak disosialisasikan kepada masyarakat.
Akibatnya, masyarakat sekitar dan para pengguna jalan Paledah-Padaherang mengeluh lantaran proyek penggalian kabel optik di wilayah tersebut membuat mereka merasa tidak nyaman.
Apong, warga Dusun Paledah, ketika dimintai tanggapan oleh Koran HR, Senin (18/07/2016), mengatakan, mayoritas warga Paledah tidak mengetahui pekerjaan proyek galian kabel optik tersebut.
“Pekerjaan apaan ini saya tidak tahu. Untuk apa, kok tidak ada sosialisasi ke masyarakat,” kata Apong.
Menurut Apong, sebaiknya penanggungjawab pekerjaan proyek galian terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Apalagi, tanah sisa galian menumpuk dan mengganggu pengguna jalan.
“Bekas galian kadang menyisakan tumpukan tanah dan sebagian ujung kabel tampak keluar, mengganggu pengguna jalan,” imbuh Apong.
Komal (21), pekerja galian asal Berebes, Kecamatan Banjarharjo, mengaku sudah sembilan tahun menekuni pekerjaan sebagai tukang gali. Dia juga mengaku sudah bekerja, berkeliling ke sejumlah daerah di Indonesia sebagai tukang gali.
Di Pangandaran, kata Komal, dia bersama teman tukang gali lainnya, ditarget menyelesaikan pekerjaan proyek galian kabel optik selama 2 sampai 3 bulan. Proyek galian yang dia tangani mencapai 20 kilometer dengan kedalaman 1,5 meter.
Menurut Komal, perusahaan yang menaunginya bekerja adalah PT. Fajar Mitra dan berkantor di Bintaro. Sedangkan untuk penanggungjawab pekerjaan adalah PT. RNJ Bandung. (Mad/Koran-HR)