Oha (55), warga Dusun Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, tewas akibat terseret arus sungai, Jum’at (01/07/2016) malam. Foto: Heri Herdianto/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Gara-gara membetulkan saluran air anak sungai yang tersumbat tumpukan sampah dan batang pohon, Oha (55), warga Dusun Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, dilaporkan tewas akibat terseret arus sungai, Jum’at (01/07/2016) malam. Diduga korban tewas akibat kepalanya mengalami luka serius setelah berbenturan dengan bebatuan sungai saat terseret arus.
Dari informasi yang dihimpun HR Online, kejadian ini bermula saat pekarangan rumah korban tergenang banjir akibat luapan air dari anak sungai yang berada di depan rumahnya. Saat air semakin meluap dan menggenangi pekarangan rumahnya, korban pun berinisiatif mencari penyebab banjir. Setelah dicek, ternyata diketahui ada penumpukan sampah dan batang pohon yang menyumbat saluran air.
Korban saat itu langsung turun ke sungai dengan maksud menyingkirkan tumpukan sampah dan batang pohon yang menyumbat. Namun naas, saat tumpukan yang membendung sungai disingkirkan, tanpa diduga air bah menghantam korban yang saat itu posisinya berada di tengah-tengah tumpukan sampah. Korban pun langsung terseret arus sungai hingga sekitar 500 meter.
Menurut Herman (51), warga setempat, saat menyingkirkan tumpukan sampah, padahal korban dibantu oleh sejumlah tetangganya. Namun, kata dia, korban berinisiatif turun ke sungai, dengan maksud untuk memudahkan menyingkirkan batang pohon yang menyumbat bersama tumpukan sampah.
“Karena posisi batang pohon terjepit tumpukan sampah, sehingga sulit disingkirkan dari bantaran. Makanya, korban turun ke sungai untuk mengangkat batang pohon tersebut, “ katanya.
Tapi, malah malapetaka yang terjadi. Ketika batang pohon berhasil disingkirkan, air yang membendung akhirnya tumpah dan langsung menghantam hingga menyeret korban ke dasar sungai.
“Setelah terjadi hujan yang terus mengguyur dalam beberapa hari ini, membuat arus sungai cukup deras. Makanya, arus sungai yang cukup deras itu mendorong tumpukan sampah saat batang pohon disingkirkan. Sementara saat korban terseret arus sungai, diduga kepalanya berbenturan dengan bebatuan yang terdapat di aliran sungai. Diduga akibat mengalami luka di bagian kepala, yang membuat korban akhirnya tewas,” terangnya.
“Korban ditemukan sekitar lima ratus meter dari lokasi terseret dan saat ditemukan masih bernapas. Namun takdir tuhan berkehandak lain saat korban dilarikan ke RSUD baru sepuluh menit dalam penanganan medis korban meninggal dunia,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Cijeungjing AKP Ipin Tasripin membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, dari hasil penyelidikan, keterangan saksi-saksi dan hasil visum luar, diduga kuat bahwa korban tewas akibat kecelakaan terseret arus sungai. (Her/R2/HR-Online)