Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Demi menjaga kestabilan sumber mata air yang berlimpah, Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy (BBWSC) menggelar kegiatan fasilitasi sinkronisasi revitalisasi melalui Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA), bertempat di aula Kantor Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Rabu (27/06/2016).
Kegiatan yang diikuti oleh empat kelompok masyarakat desa, diantaranya Desa Sukarip, Desa Neglasari, Desa Margajaya dan Desa Sidamulih, bertujuan untuk penyelamatan air di masa depan. Kepala Seksi Perancanaan OP dan Pemeliharaan Sungai Citanduy, Dadi Murhadio, saat ditemui HR disela-sela acara, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan sebuah program dari Kementerian dengan tujuan penyelamatan air untuk masa depan.
“Tujuan menyelamatkan air untuk masa depan, seperti upaya pelestarian lingkungan sumber mata air, dimana kita nantinya akan memperbaiki sumber sumber air dengan cara konservasi alam,” terangnya.
Selain itu, lanjut Dadi, pihanya juga nanti akan melakukan reboisasi di tempat-tempat sumber mata air dengan cara melakukan penghijauan bersama-sama masyarakat. Pasalnya, sumber mata air untuk wilayah Pamarican saat ini sudah mengalami kerusakan.
“Untuk kegiatan hari ini kita akan langsung terjun ke tiap daerah, dimana di situ ada letak sumber mata airnya,” kata Dadi.
Upaya pelestarian dan penghijauan tersebut bertujuan untuk mengembalikan kestabilan air agar nantinya air bisa berlimpah, serta mampu memberikan sumber kehidupan bagi masyarakat. Bahkan, dalam kegiatan ini, BBWSC sudah membuat MoU dengan pihak Perhutani.
Hal itu sesuai intruksi kesepakatan dari delapan kementrian, diantaranya Kementrian PU, Kemendagri, Kementerian Agraria, Kementerian Tata Ruang, Kementerian Pembangunan Desa, Transmigrasi dan Bapenas.
“Untuk wilayah Kabupaten Ciamis, kegiatan BBWS seperti ini sudah dimulai sejak tahun 2006, kebetulan tahun 2006 itu sudah ada dua kecamatan yang telah melaksanakan kegiatan ini, yaitu di Kecamatan Sukadana dan Kecamatan Padaherang yang kini masuk ke Kabupaten Pangandaran,” jelasnya.
Sementara untuk wilayah Kecamatan Pamarican sendiri, baru tahun ini pihaknya akan mulai melaksanakannya, dan saat ini BBWSC baru melakukan peninjauan lokasi. Nanti, hasil implementasi dari kegiatan ini akan dilaksanakan pada tahun 2017.
Kemudian, dari empat kelompok masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut, nantinya harus mengajukan proposal sesuai kebutuhan, seperti untuk sanitasi sarana air bersih atau adanya lahan kritis yang perlu dihijaukan.
“Jadi, kita selaku pokja dari BBWS Citanduy akan menunggu keaktifan dari kelompok masyarakat. Di sini kami hanya selaku fasilitator untuk mendampingi mereka, dan jika sudah siap semuanya akan ada stimulan untuk pemacu kegiatan yang membutuhkan biaya,” kata Dadi.
Biaya kegiatan tidak akan sepenuhnya ditanggung BBWSC, sehingga perlu adanya dukungan dari swadaya masyarakat atau bantuan dana dari kabupaten, atau dari desa setempat. (Suherman/R3/HR-Online)