Arus lalu-lintas di jalan perempatan Pintu Singa, tampak semrawut akibat tidak adanya fasilitas traffic light. Photo: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Keberadaan traffic light atau lampu merah di setiap titik keramaian sangat penting, terutama untuk mengurai kemacetan akibat tidak tertibnya pengguna jalan. Namun apa jadinya jika lampu merah tidak berfungsi secara optimal yang disebabkan oleh mati lampu, error, bahkan minimnya perawatan oleh pihak terkait. Tentu semua akan dirugikan oleh kondisi demikian, termasuk pengguna jalan yang senantiasa taat aturan lalu-lintas.
Di Kota Banjar, traffic light terpasang di sejumlah jalan yang menjadi titik keramaian. Bahkan, jalan yang dianggap rawan kecelakaan pun dipasang lampu peringatan (warning light) sebagai imbauan kepada pengendara.
Kendati demikian, sejumlah warga menilai traffic light yang terpasang di beberapa jalan tidak memiliki fungsi apapun untuk lalu-lintas. Seperti diungkapkan Irfan Ali Syahbana, salah satu pengguna jalan, warga Langensari, Kota Banjar, kepada HR, pekan lalu.
Dia menilai, beberapa traffic light yang sering dilaluinya tidak berfungsi secara maksimal, seperti warna merah dan kuning menyala bersamaan, atau angka yang seharusnya jalan malah tidak hidup. Bahkan, saat lampu merah menyala, tidak sedikit pengendara yang menerobos tanpa ada rasa salah maupun takut karena melanggar.
“Contohnya lampu merah yang berada di pertigaan Jl. Kapten Jamhur tidak ada fungsi sama sekali. Pasalnya, banyak pengendara dengan santainya menerobos jalan ke arah Djarum, sedangkan yang menuju arah Cimenyan menunggu lampu hijau menyala. Padahal peringatan lurus mengikuti lampu sudah terpasang pada tiang lampu. Menurut saya, perencanaan pihak Dishub tidak matang,” ujarnya.
Irfan berharap, traffic light yang tidak berfungsi secara maksimal dapat dipindahkan ke tempat yang lebih membutuhkan, seperti jalan perempatan Pintu Singa, Kelurahan Banjar. Pasalnya, di kawasan tersebut keselamatan para pelajar yang lalu-lalang perlu diperhatikan. “Justru di situ yang perlu malah tidak dipasang,” kata Irfan.
Pendapat serupa juga diungkapkan Toni, salah seorang warga Pintu Singa. Dia menilai, perlu adanya traffic light untuk menertibkan lalu-lintas. Sebab, arus kendaraan yang cukup ramai di jalan perempatan tersebut tidak jarang menimbulkan kecelakaan.
“Kalau hanya sebatas papan peringatan, saya pikir pengguna jalan tidak begitu merespon. Tapi dengan adanya lampu merah yang dipasang, saya yakin penumpukan kendaraan pasti tidak akan terjadi lagi di sana,” katanya.
Selain itu, lanjut Toni, dengan adanya sejumlah traffic light, tentu disediakan pula anggaran untuk perawatannya. Ketika masih banyak traffic light yang tidak berfungsi secara maksimal karena rusak atau tidak diindahkan oleh pengguna jalan, maka sangat disayangkan penggunaan anggaran perawaatan tanpa adanya peningkatan.
“Kami selaku warga Kota Banjar tentu mengharapkan Dishub sebagai instansi terkait, menjalankan fungsinya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat, terutama masalah lalu-lintas. Jangan sampai traffic light yang dipasang tidak berfungsi maksimal, padahal anggaran perawatannya ada,” ujar Toni. (Muhafid/Koran-HR)