Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, bersama jajaran Pemkab Pangandaran saat meninjau lokasi yang dijadikan lahan RSUD Pangandaran, di Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran atau tepatnya di samping SMKN 1 Pangandaran. Foto: Entang Saeful Rachman/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, mengatakan, pembangunan fisik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pangandaran, yang berlokasi di Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran atau tepatnya di samping SMKN 1 Pangandaran, ditargetkan bisa dimulai pada bulan Agustus mendatang.
Jeje menjelaskan, tahun ini sudah dianggarkan sebesar Rp. 35 milyar untuk proyek awal pembangunan fisik RSUD yang dananya bersumber dari bantuan Pemprov Jabar. Sementara Pemkab Pangandaran, lanjut dia, menyedikan lahan seluas 4 hekter di Desa Wonoharjo.
“Saat ini baru masuk tahap pengerjaan DED (Detail Engineering Design) pembangunan RSUD oleh konsultan. Mudah-mudahan setelah selesai proyek DED, bisa dilanjutkan ke tahap pembangunan fisik pada sekitaran bulan Agustus mendatang,” ungkapnya, kepada HR Online, saat meninjau lahan yang akan dijadikan RSUD Pangandaran, Kamis (16/06/2016).
Jeje menambahkan, untuk merampungkan pembangunan RSUD Pangandaran ditaksir akan menelan dana sebesar Rp. 200 milyar. Dengan begitu, kata dia, pembangunannya akan dilakukan secara bertahap. “Hitungan secara perkiraan dibutuhkan dana segitu (Rp. 200 milyar). Tapi kebutuhan anggaran yang pastinya berapa, nanti tunggu proyek DED selesai. Karena dalam DED akan menjabarkan seluruh biaya untuk merealisasikan pembanguan tersebut,” terangnya.
Jeje menegaskan pembangunan RSUD Pangandaran ditargetkan rampung pada tahun 2017 mendatang. “Kita akan terus berusaha mencari bantuan dari provinsi dan pusat untuk merealisasikan pembangunan RSUD rampung pada tahun 2017. Hanya, untuk pembangunan RSUD ini sudah masuk skala prioritas, karena memang dibutuhkan oleh masyarakat Pangandaran,” katanya.
Menurut Jeje, RSUD Pangandaran awal berdiri akan berstatus type C dengan fasilitas diantaranya 200 tempat tidur, 8 dokter umum dan 4 dokter spesialis. “Kalau RSUD nanti sudah berjalan beberapa tahun, kita akan upayakan ditingkatkan statusnya menjadi rumah sakit type B. Mudah-mudahan saja rencana ini berjalan mulus,” ujarnya. (Ntang/R2/HR-Online)