Selasa, April 8, 2025
BerandaBerita BanjarKondisi Los Relokasi Pasar Muktisari Banjar Kian Memprihatinkan

Kondisi Los Relokasi Pasar Muktisari Banjar Kian Memprihatinkan

Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Dalam dua minggu terakhir ini, bangunan los di lokasi relokasi Pasar Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, keberadaannya semakin parah. Kini, atap los yang ditutup menggunakan terpal, hampir semuanya lepas dan robek, bahkan ada yang sampai menggelantung ke pinggir jalan.

Kondisi seperti itu sangat merugikan pedagang, karena lapak tempat jualan menjadi panas terkena sengatan matahari, dan akan basah jika terkena air hujan. Padahal, sebagaimana janji sebelumnya, bahwa perbaikan menyeluruh menjadi tanggungjawab intansi terkait dan pihak paguyuban.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Muktisari, Wawan, mengaku pihaknya sendiri merasa malu dengan keberadaan bangunan los relokasi pasar yang kini semakin parah. Paguyuban pun sudah melaporkan kepada Dinas Cipta Karya, Kebersihan, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DCKTLH) maupun ke UPTD Pasar, dan minta supaya secepatnya diperbaiki.

“Instansi tersebut sudah tahu kondisi yang ada seperti itu, tapi entah kenapa belum memberikan kepastian jawaban solusi perbaikannya. Intinya, kita semua pedagang mendesak pemkot untuk secepatnya memperbaiki bangunan los relokasi ini. Tapi seolah tutup mata dan tak ada kepedulian terhadap pedagang,” ujar Wawan, kepada Koran HR, Selasa (07/06/2016).

Padahal, lanjut Wawan, janji sebelumnya bahwa kerusakan akan menjadi tanggungjawab pihak DCKTLH. Namun, setelah lama ditunggu-tunggu, sampai sekarang perbaikan belum juga dilakukan.

Sebagai sesama pedagang, pihak paguyuban pun mengaku merasa malu dan bingung menjawabnya, karena pedagang selalu menanyakan mau bagaimana dan mau sampai kapan kerusakan ini dibiarkan.

Menurut Wawan, kondisi bangunan los sementara seperti ini, serta lambatnya penanganan, menjadi preseden buruk bagi pemerintah kota yang terkesan kurang serius memperhatikan hak-hak pedagang.

Namun, setelah pihak paguyuban mendesak lagi, maka untuk menyelesaikan masalah tersebut, instansi terkait sudah melakukan komunikasi dengan pihak pengembang, yakni PT. Tangga Jaya Abadi Utama.

“Kemungkinan minta dibantu. Tapi lagi-lagi belum ada titik terang jawabannya sampai sekarang. Malah bilang ditunggu saja. Ya ditunggu sampai kapan, sementara pedagang terus mengoceh. Terlebih bulan Ramadhan ini masa marema,” tutur Wawan.

Sementara itu, pedagang lainnya yang juga tokoh masyarakat setempat, Dede Sukur, menyesalkan atas sikap pemerintah yang terkesan kurang memperhatikan pedagang dengan menempatkan relokasinya seperti itu.

“Buktinya baru genap sebulan atap terpal bangunannya sudah lepas dan robek. Ya jelaslah sangat merugikan pedagang. Awalnya ini salah pedagang juga, kenapa tidak kompak menolak direlokasi pada bangunan yang materialnya tidak akan kuat sampai 8 bulan kedepan. Ya beginilah jadinya. Siapa yang rugi, ya pedagang sendiri,” ujarnya.

Walau begitu, kata Dede, pemkot melalui intansi terkaitnya harus mempunyai rasa tanggungjawab dengan menempatkan pedagang sesuai haknya yang mesti diterima atas anggaran pembangunan yang direncanakan.

“Jangan bohongi pedagang, beri mereka pemahaman. Jadi salah bila ada pedagang yang bilang tidak apa-apa menempati los relokasi seperti ini, dengan alasan nantinya akan menempati bangunan los baru secara gratis. Ingat, meski pedagang gratis menempati los baru, tapi pedagang juga akan rutin membayar retribusi,” kata Dede.

Senada dikatakan Ketua Yayasan As-Sanusiah, Ahmad Sangidun. Meski pihaknya bersyukur karena pemkot membangun Pasar Muktisari di lokasi tersebut, sebagaimana amanah dan wasiat Syekh Mohammad Sanusi.

“Namun saya juga merasa prihatin dan kasihan kepada pedagang, karena berdagang di tempat sementara kondisinya seperti itu. Ya bagaimana mau cukup, pemkot hanya bisa beri anggaran 50 juta untuk los relokasi, jadi hasilnya seperti itulah,” tukas Ahmad. (Nanks/Koran-HR)

perbuatan tak senonoh

Anak di Garut Adukan Dugaan Perbuatan Tak Senonoh 3 Anggota Keluarga ke Tetangga, Polisi Turun Tangan

harapanrakyat.com,- Seorang anak perempuan di Garut, Jawa Barat mengadukan dugaan perbuatan tak senonoh 3 anggota keluarganya ke tetangga. Ketiga orang terduga pelaku pencabulan tersebut...
Rumah Kompos Pangandaran

Rumah Kompos Pangandaran, Upaya Heri Wujudkan Pertanian Berkelanjutan

harapanrakyat.com,- Heri Suhendra (40), warga Dusun Madasari, Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mendirikan rumah kompos untuk mendukung upaya pertanian yang berkelanjutan....
video viral petugas Dishub tarik retribusi dari juru parkir di Garut

Video Petugas Tarik Retribusi Parkir di Garut Viral, Ini Penjelasan Dishub

harapanrakyat.com,- Video seorang petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Garut, Jawa Barat sedang memungut uang jatah parkir mendadak viral di media sosial. Selain di media sosial,...
Analisis Performa Timnas U-17, Nova Arianto Bakal Rotasi Pemain di Laga Selanjutnya

Analisis Performa Timnas U-17, Nova Arianto Bakal Rotasi Pemain di Laga Selanjutnya

Meski sudah memastikan lolos ke babak selanjutnya di Piala Asia U-17 2025, pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, beberkan analisisnya terkait performa anak asuhnya....
Hari Pertama Kerja ASN, Semua SKPD Bersihkan Sampah di Pantai Pangandaran

Hari Pertama Kerja ASN, Semua SKPD Bersihkan Sampah di Pantai Pangandaran

harapanrakyat.com,- Bupati Pangandaran H. Citra Pitriyami memimpin aksi bersih-bersih di objek wisata Pantai Pangandaran, Jawa Barat pada hari pertama kerja ASN pasca libur lebaran,...
Chika Jessica dan Dwi Andhika Diisukan Menikah, Benarkah?

Chika Jessica dan Dwi Andhika Diisukan Menikah, Benarkah?

Hubungan dekat antara Chika Jessica dan Dwi Andhika semakin menarik perhatian publik setelah keduanya kerap disinggung mengenai kemungkinan untuk menikah. Kedekatan antara dua presenter...