Nelayan Pantai Pangandaran. Foto: Dokumentasi
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia kembali meluncurkan program terbaru bagi para nelayan yang ada di seluruh tanah air. Program tersebut bernama Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT).
Sekretaris Dinas Kelautan Pertanian dan Kehutanan (KPK) Kabupaten Pangandaran, Tata, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, mengatakan, program kementrian tersebut baru disosialisasikan kepada jajaran pemerintahan yang ada kaitannya dengan laut dan nelayan.
“Tidak semua (daerah) mendapatkannya. Di Kabupaten Pangandaran salah satu contohnya desa yang secara langsung terdampak program PKPT yakni Desa Pangandaran dan Batukaras, Bagolo dan desa lain yang memiliki pantai,” kata Tata, kepada Koran HR, pekan lalu.
Tata menjelaskan, program PKPT diciptakan untuk daerah atau masyarakat pesisir pantai. Program tersebut untuk menjadikan sebuah daerah dan masyarakat pantai yang tangguh. Program PKPT lahir dari banyaknya problema di lingkungan masyarakat pesisir pantai yang salah satunya mengenai infrastuktur.
Untuk mengawali perkenalan serta pemahaman program PKPT, Dinas KPK menyosialisasikan program itu kepada pemerintahan desa, kecamatan dan dinas terkait yang memiliki kaitan dengan pengelolaan pantai.
“Sebelum ke masyarakat luas, dalam hal ini masyarakat nelayan, terlebih dulu disampaikan kepada dinas terkait, diantaranya Dinas Pariwisata, BPLH, Camat, Desa, BPBD serta KUD nelayan. Setelah stakeholder memahami program PKPT, baru bisa secara umum disampaikan kepada masyarakat yang ada di pesisir pantai,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena, mengaku sangat mendukung program PKPT yang dicanangkan Kementrian Kelautan dan Perikanan tersebut.
“Karena bersamaan dengan itu, BPBD secara tidak langsung bisa menyampaikan tentang penanganan pasca bencana. Paling tidak warga di pesisir pantai bisa memahami situasi bencana,” kata Nana.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran, Muhlis, mengatakan, pihaknya juga terbantu dalam menyampaikan persoalan yang berkaitan dengan kepariwisataan. (Ntang/Koran-HR)